Waspada Virus Corona dalam Daging Babat dan Daging Sapi

15 November 2020, 13:56 WIB
Waspada Virus Corona dalam Daging Babat dan Daging Sapi./palmia.co.id. /

MANTRA SUKABUMI - Virus corona sekarang terdapat dalam daging Babat dan daging sapi.

Informasi virus corona dalam daging sapi dan Babat tersebut di ketahui oleh China.

China sebagai pembeli terbesar daging Babat, daging sapi, dan daging babi tentunya ingin aman dari virus corona yang telah melanda dunia beberapa bulan ini.

Baca Juga: Tutup Rangkaian 11.11, ShopeePay Day Kembali dengan Beragam Kejutan Spesial 

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Terancam Akan Kena Sanksi Akibat Undang Massa hingga 10 Ribu Orang

Dilansir mantrasukabumi.com dari reuters pada Minggu, 15 November 2020, ditemukannya virus corona dalama daging Babat dan sapi di China.

Jinan China timur telah menemukan virus corona baru pada daging sapi dan babat.

Selain itu virus corona terdapat pada kemasan produk-produk dari Brasil, Selandia Baru, dan Bolivia.

China meningkatkan pengujian pada makanan beku berupa daging Babat dan daging sapi.

Importir dilakukan oleh satu unit dari Guotai International Group 002091.SZ dan Shanghai Zhongli Development Trade.

Bea cukai yang masuk pelabuhan adalah dari Yangshan Shanghai dan bea cukai pelabuhan luar.

Pernyataan tersebut ketika berada di provinsi Shandong dan tidak menyebutkan nama perusahaan yang mengirimkan produk tersebut.

Lebih dari 7.500 orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan produk yang terkontaminasi dan personel terkait telah dites dengan hasil negatif.

Pihak berwenang China pekan lalu menemukan virus korona pada kemasan udang Saudi di kota Lanzhou.

Baca Juga: Loyalis Trump Tingkatkan Pertahanan Terakhir di Washington

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 8 Nama Neraka dan Calon Penghuninya

Selain itu ditemukan Daging sapi Brasil di kota Wuhan, dan daging sapi Argentina di provinsi Shandong dan Jiangsu.

China adalah pembeli daging sapi teratas dunia dan Brasil serta Argentina pemasok terbesarnya.

Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China tengah, mendeteksi virus corona pada kemasan luar daging babi beku dari Argentina.

Hasil positif pada sampel dari daging babi beku seberat 24 ton.

Daging babi yang dikirim dari fasilitas penyimpanan dingin di pelabuhan Qingdao ke gudang untuk pasar di kota Zhengzhou.

Batch ditemukan terkontaminasi selama penyaringan sebelum barang bisa masuk gudang.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan risiko tertular COVID-19 dari makanan beku memang rendah.

Baca Juga: Dokter Tirta Kritik Satgas Covid-19, Singgung Kegiatan Bagi-bagi Masker saat Acara Habib Rizieq

Akan tetapi sebagai pembeli terbesar China telah berulang kali membunyikan alarm setelah mendeteksi virus.

Pendeteksi virus pada produk makanan impor dan yang memicu larangan impor yang mengganggu.**

 

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler