Prihatin Kasus Virus Corona, WHO: Optimis Alat Baru Bisa Atasi

17 November 2020, 13:28 WIB
Prihatin Kasus Virus Corona, WHO: Optimis Alat Baru Bisa Atasi /

MANTRA SUKABUMI - WHO menyatakan keprihatinan tentang melonjaknya kasus di berbagai negara. WHO optimis tentang potensi alat baru yang akan hadir dalam beberapa bulan mendatang.

Ini bukan waktunya untuk merasa puas atas alat baru pembasmi virus corona yang akan datang, mengingat kasus virus corona didunia masih mengkhawatirkan.

Setelah vaksin kandidat kedua ditemukan, hampir 95 persen efektif dalam uji coba yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini

Baca Juga: Menlu Qatar Sebut Negara-negara Arab yang Kerjasama dengan Israel Telah Rusak Upaya Palestina

Itu terjadi setelah hasil serupa yang diumumkan pekan lalu untuk kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitranya, BioNTech dari Jerman.

Dilansir mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com pada Selasa, 17 November 2020, bahwa Berita dari perusahaan bioteknologi AS Moderna membawa optimisme yang sangat dibutuhkan ke dunia untuk mengantisipasi lonjakan infeksi dan pembatasan baru yang melelahkan.

"Kami terus menerima berita menggembirakan tentang vaksin COVID-19 dan tetap optimis tentang potensi alat baru yang akan tiba dalam beberapa bulan mendatang," ujar kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers virtual.

"Namun, ini bukan waktunya untuk merasa puas," tambahnya.

Berita dari perusahaan bioteknologi AS Moderna membawa optimisme yang sangat dibutuhkan di dunia yang menghadapi lonjakan infeksi dan pembatasan baru yang melelahkan.

Itu terjadi setelah hasil serupa diumumkan pekan lalu untuk kandidat vaksin yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech.

WHO memperingatkan bahwa ketersediaan vaksin masih jauh dari harapan, bahkan ketika kasus COVID-19 dan kematian melonjak di berbagai negara.

"Ini virus berbahaya, yang bisa menyerang setiap sistem kekebalan di tubuh," kata Tedros. "Negara-negara yang membiarkan virus berjalan tanpa terkendali sedang bermain api."

Baca Juga: Positif Covid-19, Luis Suarez Dipastikan Absen Lawan Barcelona

Baca Juga: Mengejutakan, Ivan Gunawan Sebut Kedekatannya dengan Ayu Ting Ting hanya Settingan

Secara keseluruhan, infeksi virus corona telah melonjak melewati 54 juta dengan lebih dari 1,3 juta kematian, dan para ahli memperingatkan masih ada bulan-bulan yang sulit dan berbahaya ke depan.

"Vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi," Tedros mengungkapkan pada Senin, 16 November 2020, kemarin.

"Kami sangat prihatin dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara", ujarnya

Dia menyuarakan kekhawatiran khusus tentang situasi di Eropa dan Amerika, di mana petugas kesehatan dan sistem 'didorong ke titik puncak'.

"Petugas kesehatan di garis terdepan telah gugur selama berbulan-bulan. Mereka kelelahan," ujar Dia

"Kami harus melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi mereka, terutama selama periode ketika virus menyebar dan pasien memenuhi rumah sakit." ungkapnya.

Baca Juga: Selain Bisa Cegah Kanker, Teh Hitam Juga Punya 4 Manfaat Kesehatan Unik Ini

Tedros bersikeras bahwa negara tidak punya alasan untuk tidak bertindak.

Pandemi virus vorona ini telah menyebabkan kematian, penderitaan dan melukai mata pencaharian dan ekonomi," katanya.

Cara tercepat untuk memulihkan perekonomian adalah dengan cara mengalahkan virus corona.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler