Macron Makin Terpuruk, Setelah Kontroversi Hina Islam Kini Rakyat Prancis Tolak RUU Keamanan Global

- 1 Desember 2020, 09:50 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. //Instagram.com/@emmanuelmacron /

“Yang tidak dipahami orang adalah ada orang yang menggunakan video untuk memasang wajah rekan kerja kita di media sosial agar teridentifikasi, sehingga terancam atau menghasut kebenciaan,” ujarnya.

Undang-undang tidak melarang jurnalis atau warga untuk merekam aksi polisi ... Undang-undang melarang gambar-gambar ini digunakan untuk menyakiti, secara fisik atau psikologis," katanya, menambahkan: "Kehidupan petugas itu penting."

“Sebagian kecil dari populasi memicu kemarahan dan kebencian” terhadap polisi, kata Jean-Michel Fauvergue, mantan kepala pasukan polisi elit dan anggota parlemen LREM yang ikut menulis RUU tersebut, dalam komentar di Majelis Nasional (majelis rendah).

“Kami perlu menemukan solusi."

Kritikus mencatat pengerasan taktik polisi selama protes atau saat menangkap individu. Ratusan pengaduan telah diajukan terhadap petugas selama gerakan kelompok ‘Rompi Kuning‘ untuk keadilan ekonomi yang meletus pada 2018 dan menyaksikan bentrokan kekerasan di akhir pekan.

Baca Juga: Wajib Tahu, 7 Makna Tahi Lalat di Tubuh Tunjukkan Keberuntungan hingga Prediksi Warisan

Menteri Dalam Negeri Darmanin membantah bahwa, dari 3 juta operasi polisi per tahun di Prancis, sekitar 9.500 berakhir di situs web pemerintah yang mengecam pelanggaran - hanya 0,3 persen.

"Melindungi polisi dan menjaga kebebasan pers tidak ada dalam persaingan," katanya kepada para deputi dalam sambutannya di parlemen, Senin. 30 November 2020. **

 

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x