Baca Juga: Mengagumkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Raih Gatra Award 2020
DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.
Wong menegaskan bahwa tip yang diharapkan diterima AS melalui situs web baru tersebut akan menunjukkan banyak kegiatan terlarang di China.
"China menjadi tuan rumah tidak kurang dari dua lusin senjata pemusnah massal Korea Utara dan agen pengadaan rudal balistik, perwakilan dan perwakilan bank," katanya, mencatat Beijing seharusnya mengusir mereka "bertahun-tahun lalu."
"Pihak berwenang China juga harus meningkatkan pelaksanaan dan penegakannya terhadap perusahaan China. Orang, investor yang menggunakan perairan pesisir dan pelabuhan untuk melakukan perdagangan gelap di semua komoditas terlarang PBB," tambah diplomat AS itu.
Baca Juga: Ternyata, Umat Rasulullah SAW Masuk Surga Tanpa Hisab Hanya Berjumlah 70 Ribu saja
Wong mencatat perdagangan Korea Utara-China telah anjlok sejak 2017, ketika Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi sanksi terbaru dan terkuat terhadap komunis Utara.
"China pasti telah mengurangi keseluruhan perdagangannya dengan DPRK sejak 2017, dan ini menjadi lebih jelas selama periode COVID-19 ini. Tetapi perdagangan ilegal yang tidak dilaporkan yang tersisa signifikan," kata Wong.
Diplomat AS itu bersikeras bahwa Beijing berusaha untuk "membatalkan" sanksi PBB sebagai bagian dari upaya untuk memperluas pengaruhnya sendiri atas Pyongyang.
"Mereka berusaha untuk membatalkan rezim sanksi PBB yang mereka pilih sendiri pada tahun 2006, 2009, 2013 dan 2016 dan kemudian 2017. Mereka berusaha untuk menghidupkan kembali hubungan perdagangan dan transfer pendapatan ke Utara, dengan demikian memastikan jangkauan China ke ekonomi Utara,"