Ditengah Tuduhan Pencurian Teknologi, Ribuan Peniliti China Tinggalkan AS

- 3 Desember 2020, 13:10 WIB
Markas besar Departemen Kehakiman Amerika Serikat di Washington pada 29 Agustus 2020. (File foto: Reuters / Andrew Kelly)
Markas besar Departemen Kehakiman Amerika Serikat di Washington pada 29 Agustus 2020. (File foto: Reuters / Andrew Kelly) /

Baca Juga: Diprediksi Akan Sukseskan di Tahun 2021, Shio Ular Miliki Keberuntungan Soal Cinta dan Karier

William Evanina, kepala cabang kontraintelijen dari kantor Direktur Intelijen Nasional AS, mengatakan pada peristiwa yang sama bahwa agen China telah menargetkan personel pemerintahan yang akan datang dari Presiden terpilih Joe Biden, serta "orang-orang yang dekat" dengan tim Biden.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Tim transisi Biden menolak berkomentar. Tim kampanyenya mengatakan selama musim panas bahwa mereka mengharapkan serangan siber dan bersiap untuk mereka.

Evanina mengatakan para peneliti China di Amerika Serikat yang berada di bawah pengawasan badan-badan AS "semua datang ke sini atas perintah pemerintah China".

Baca Juga: Komando PBB Bantah Tuduhan telah Halangi Pengiriman Obat Anti Virus Tamiflu ke Korea Utara

Baca Juga: Pantas Saja Punya Banyak Teman, 3 Zodiak Ini Dikenal Sangat Humoris

China menggambarkan tindakan keras visa awal tahun ini sebagai penganiayaan politik "telanjang" dan diskriminasi rasial yang secara serius melanggar hak asasi manusia.

Hubungan China-AS telah memburuk ke yang terburuk dalam beberapa dekade selama masa jabatan Presiden AS Donald Trump dengan perselisihan yang mendidih atas masalah-masalah dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong dan virus corona.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x