MANTRA SUKABUMI - Vaksin covid-19 eksperimental yang sedang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) ternyata hanya memiliki kemanjuran sekitar 86 persen.
Klaim tersebut mengutip analisis sementara dari uji klinis tahap akhir seperti yang disampaikan oleh kementerian kesehatan Uni Emirat Arab pada Rabu waktu setempat.
Diketahui bahwa pada bulan Juli, negara Teluk memulai uji klinis Fase III dari vaksin tersebut, yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit dari China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm.
Baca Juga: Trump dan 17 Negara Bagian Dukung Texas untuk Batalkan Kekalahannya dalam Pemilu di Mahkamah Agung
Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay
Baca Juga: Umumkan Dirinya Positif Covid-19, Ustadz Yusuf Mansur: Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah
September lalu, vaksin ini diberikan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) untuk melindungi pekerja garis depan yang paling berisiko terkena COVID-19.
Analisis tersebut juga menunjukkan "tingkat serokonversi 99 persen dari antibodi penawar dan 100 persen efektivitas dalam mencegah kasus penyakit sedang dan parah," kata kementerian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara.
"Analisis tersebut tidak menunjukkan masalah keamanan yang serius," katanyA, seperti dikutip dari Arabnews.
Ia juga mengatakan telah secara resmi mendaftarkan vaksin, tanpa menjelaskan lebih lanjut, dan bahwa 31.000 sukarelawan dari 125 negara berpartisipasi dalam uji coba UEA.