Bentrok Kembali Terjadi, Armenia-Azerbaijan Saling Menyalahkan Pelanggaran Kesepakatan Damai

- 13 Desember 2020, 11:35 WIB
Pejabat separatis di Nagorno-Karabakh mengatakan militer Azerbaijan melancarkan serangan Jumat malam yang menyebabkan tiga tentara etnis Armenia terluka. (AFP / File Foto)
Pejabat separatis di Nagorno-Karabakh mengatakan militer Azerbaijan melancarkan serangan Jumat malam yang menyebabkan tiga tentara etnis Armenia terluka. (AFP / File Foto) /



MANTRA SUKABUMI - Para pejabat Armenia dan Azerbaijan pada hari Sabtu saling menuduh terkait pelanggaran kesepakatan damai yang mengakhiri enam minggu pertempuran sengit atas Nagorno-Karabakh, dan pemimpin Azerbaijan mengancam akan menghancurkan pasukan Armenia dengan "tangan besi".

Bentrokan baru menandai pelanggaran signifikan pertama dari kesepakatan perdamaian yang ditengahi oleh Rusia pada 10 November yang membuat Azerbaijan merebut kembali kendali atas sebagian besar Nagorno-Karabakh dan tanah sekitarnya yang dikuasai oleh pasukan Armenia selama lebih dari seperempat abad.

Pejabat separatis di Nagorno-Karabakh mengatakan militer Azerbaijan melancarkan serangan Jumat malam yang menyebabkan tiga prajurit etnis Armenia terluka.

Baca Juga: Dikenal Cinta Uang, Inilah 5 Zodiak yang Dianggap Materialistis

Baca Juga: Lebanon Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ketua Parlemen Nabih Berri yang Menjadi Sasaran Pengunjuk Rasa

Baca Juga: Promo Peak Day 12.12, ShopeePay Menawarkan 9x Promo dalam Sehari dan Beragam Pilihan Merchant

Penjaga perdamaian Rusia yang dikerahkan ke wilayah itu untuk memantau kesepakatan perdamaian melaporkan pelanggaran gencatan senjata di wilayah Gadrut pada hari Jumat. Laporan yang dikeluarkan Sabtu oleh Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyalahkan.

Kemudian pada hari itu, Kementerian Pertahanan Armenia juga menuduh tentara Azerbaijan melancarkan serangan di selatan Nagorno-Karabakh pada hari Sabtu.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev bereaksi pada hari Sabtu dengan menyalahkan Armenia atas bentrokan baru dan mengancam akan "mematahkan kepalanya dengan tangan besi".

"Armenia seharusnya tidak mencoba memulainya dari awal lagi," kata Aliyev dalam pertemuan dengan para diplomat top dari Amerika Serikat dan Prancis yang mencoba menengahi konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x