Kesenjangan pasokan vaksin yang semakin lebar antara negara-negara kaya dan miskin membuat Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam "nasionalisme vaksin".
Ramaphosa mengatakan kepada WEF bahwa negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah telah dikesampingkan oleh negara-negara kaya yang mampu memperoleh "hingga empat kali lipat dari kebutuhan penduduk mereka".
Perselisihan mengenai akses untuk mendapatkan vaksin di WEF muncul saat pandemi tersebut memperparah kesenjangan ekonomi antar negara di dunia.
Meskipun Lebanon berhasil menekan pandemi dengan status sebagai salah satu negara dengan pembatasan terketat di dunia, namun rakyatnya menghadapi masalah ekonomi.
Brasil melarang penerbangan dari Afrika Selatan karena kedua negara memiliki varian virus Corona baru, sementara kematian akibat virus di Meksiko melewati angka 150.000 pada Senin, hanya sehari setelah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan dia dinyatakan positif.
Dana Moneter Internasional (IMF) sekarang memprediksi "kerugian output kumulatif" sebesar US $ 22 triliun.
Namun demikian, optimisme bahwa vaksin akan mengendalikan pandemi dan memungkinkan aktivitas ekonomi untuk dilanjutkan, ditambah dengan stimulus dari negara-negara besar, mendorong perkiraan pertumbuhan IMF tahun ini menjadi 5,5 persen. ***