Baca Juga: Vanessa Angel Beberkan Isi Chat Selingkuhan Suami dengan Asisten Pribadi: Kalian Emang Top Tot
Lee menyebut situasi di Myanmar "tragis", mengingat transisi negara itu dari tahun 1988 ketika militer mengambil alih kekuasaan dan memberlakukan darurat militer, ke pemilu tahun 2015 yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi, yang mengarah pada pembentukan pemerintahan sipil.
"Sekarang, setelah semua perjalanan menuju pemerintahan sipil, meskipun dengan pengaruh militer yang besar dalam sistem, harus kembali dan militer mengambil alih lagi," katanya.
"Itu mungkin atau tidak sesuai dengan konstitusi, tetapi itu adalah sebuah langkah mundur yang sangat tragis bagi mereka," pungkasnya.***