MANTRA SUKABUMI - Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), pada Senin 5 April memberikan dukungannya di balik pertemuan para pemimpin regional untuk membahas perkembangan di Myanmar dan mengatakan telah meminta para pejabat untuk mempersiapkan pertemuan di Jakarta.
Myanmar telah berada dalam krisis sejak kudeta militer 1 Februari yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Aktivis mengatakan bahwa setidaknya 557 orang telah terbunuh dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan atas protes dan pemogokan di seluruh negeri, di mana junta telah membatasi akses internet.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA, Indonesia telah memimpin upaya anggota ASEAN, di mana Myanmar adalah anggotanya, untuk mendorong solusi yang dinegosiasikan, meskipun sudah ada kebijakan lama untuk tidak mengomentari masalah domestik satu sama lain.
Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei mengatakan bahwa kedua negara telah meminta menteri dan pejabat seniornya untuk melakukan "persiapan yang diperlukan untuk pertemuan yang akan diadakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia".
Pernyataan itu menyusul pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah pada hari Senin.
"Kedua pemimpin sepakat agar para pemimpin ASEAN bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar," kata mereka.