MANTRA SUKABUMI - Pengambilalihan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tak lepas dari sorotan internasional, terutama potensi taman yang pernah berjaya dan menjadi ikon pariwisata di Indonesia. Media asing asal Singapura mengutip pernyataan dari otoritas bahwa pemerintah berkeinginan dengan rencana besar atas TMII di masa depan.
Ditanam di tanah dekat gerbang utamanya, pemandangan tambahan baru-baru ini tampak di TMII. Sebuah tanda yang mengatakan bahwa area rekreasi tersebut berada di bawah kendali dan pengelolaan Kementerian Sekretariat Negara Indonesia.
Tanda itu dipasang minggu lalu, kata staf di taman itu kepada CNA. Pada hari yang sama, pemerintah mengumumkan bahwa mereka mengambil alih pengelolaan TMII dari Yayasan Harapan Kita, lembaga yang terkait dengan mantan orang kuat negara Indonesia, Soeharto.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Taman seluas 146 ha ini dibangun dengan menggunakan uang negara. Namun, selama 44 tahun terakhir ini dikelola oleh Yayasan Harapan Kita, yang kini diketuai oleh putri tertua almarhum presiden Soeharto, Siti Hardijanti, yang akrab disapa Tutut Soeharto. Beberapa anggota keluarga Soeharto juga menjabat sebagai pengurus dan pengurus yayasan.
Pemerintah mengatakan selama berada di bawah pengelolaan Harapan Kita, TMII telah gagal memberikan “kontribusi keuangan negara” meskipun berdiri di atas tanah pemerintah.
Dilansir mantrasukabumi.com dari CNA pada Sabtu, 17 April 2021, mengutip pendapat dari berbagai pemangku kepentingan, reaksi yang positif dan merekomendasikan atas pengambilalihan taman rekreasi tersebut oleh pemerintah.
Pada 31 Maret, Presiden Joko Widodo membatalkan dekrit tahun 1977 yang dikeluarkan oleh Soeharto, yang memberikan kendali penuh atas pengelolaan taman tersebut kepada Yayasan Harapan Kita, yang saat itu diketuai Siti Hartinah (istri presiden Soeharto).