Ambil Alih TMII dari Yayasan Keluarga Soeharto, Media Asing Sebut Rencana Besar Pemerintah Indonesia

- 17 April 2021, 08:25 WIB
Ambil Alih TMII dari Yayasan Keluarga Soeharto, Media Asing Sebut Rencana Besar Pemerintah Indonesia./
Ambil Alih TMII dari Yayasan Keluarga Soeharto, Media Asing Sebut Rencana Besar Pemerintah Indonesia./ /Instagram.com/@tmiiofficial/

MANTRA SUKABUMI - Pengambilalihan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tak lepas dari sorotan internasional, terutama potensi taman yang pernah berjaya dan menjadi ikon pariwisata di Indonesia. Media asing asal Singapura mengutip pernyataan dari otoritas bahwa pemerintah berkeinginan dengan rencana besar atas TMII di masa depan.

Ditanam di tanah dekat gerbang utamanya, pemandangan tambahan baru-baru ini tampak di TMII. Sebuah tanda yang mengatakan bahwa area rekreasi tersebut berada di bawah kendali dan pengelolaan Kementerian Sekretariat Negara Indonesia.

Tanda itu dipasang minggu lalu, kata staf di taman itu kepada CNA. Pada hari yang sama, pemerintah mengumumkan bahwa mereka mengambil alih pengelolaan TMII dari Yayasan Harapan Kita, lembaga yang terkait dengan mantan orang kuat negara Indonesia, Soeharto.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Menohok, Pernyataan dr Ani Hasibuan Sentil Bima Arya, Pemkot Tak Berhak Tahu Kecuali Perintah Pengadilan

Taman seluas 146 ha ini dibangun dengan menggunakan uang negara. Namun, selama 44 tahun terakhir ini dikelola oleh Yayasan Harapan Kita, yang kini diketuai oleh putri tertua almarhum presiden Soeharto, Siti Hardijanti, yang akrab disapa Tutut Soeharto. Beberapa anggota keluarga Soeharto juga menjabat sebagai pengurus dan pengurus yayasan.

Pemerintah mengatakan selama berada di bawah pengelolaan Harapan Kita, TMII telah gagal memberikan “kontribusi keuangan negara” meskipun berdiri di atas tanah pemerintah.

Dilansir mantrasukabumi.com dari CNA pada Sabtu, 17 April 2021, mengutip pendapat dari berbagai pemangku kepentingan, reaksi yang positif dan merekomendasikan atas pengambilalihan taman rekreasi tersebut oleh pemerintah.

Pada 31 Maret, Presiden Joko Widodo membatalkan dekrit tahun 1977 yang dikeluarkan oleh Soeharto, yang memberikan kendali penuh atas pengelolaan taman tersebut kepada Yayasan Harapan Kita, yang saat itu diketuai Siti Hartinah (istri presiden Soeharto).

Baca Juga: 10 Manfaat Puasa Ramadhan untuk Kesehatan, Salah Satunya Tingkatkan Kesehatan Jantung

Mendiang ibu negara, yang dikenal sebagai Tien Soeharto, memprakarsai pembangunan taman yang menampilkan paviliun dengan arsitektur tradisional, artefak adat dan kerajinan tangan serta berbagai museum dari semua provinsi di Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, yang seperti banyak orang Indonesia lainnya hanya memiliki satu nama, mengatakan pemerintah akan mempertahankan konsep asli TMII sebagai tempat untuk menampilkan keragaman budaya dan tradisi Indonesia.

Sementara itu, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan kepada media setempat, Senin (12 April) bahwa pemerintah berharap taman itu menjadi lebih dari sekadar tempat bagi provinsi untuk memamerkan artefak, seni, dan kerajinan.

“Kami akan mulai dengan menjadikan berbagai anjungan provinsi sebagai tempat berkumpulnya para inovator sosial, budaya, dan teknologi sehingga memberikan ruang bersama bagi para pecinta teknologi,” ujarnya saat berkunjung ke TMII.

Baca Juga: Ramalan 6 Zodiak Karir dan Keuangan 17 April 2021 : Libra Bekerja Keras, Aquarius akan Terima Uang

Moeldoko, yang juga memiliki satu nama, mengatakan bahwa ia membayangkan TMII sebagai “tempat para inovator dapat melakukan studi, meneliti, dan mengembangkan kekayaan warisan budaya Indonesia, serta tempat di mana masyarakat dapat belajar seni dan kerajinan tradisional”.

“Kami memberikan kebebasan kepada para inovator untuk menciptakan apapun yang mereka suka,” tambahnya.

Sementara itu, para aktivis memuji langkah pemerintah untuk mendapatkan kembali kendali atas taman tersebut dan berharap hal itu akan menjadi momentum atas upaya pemerintah untuk merebut kembali kendali atas aset negara lainnya yang telah jatuh ke tangan individu, perusahaan swasta, dan yayasan.

RENCANA BESAR, DARI TINGKAT NASIONAL MENJADI INTERNASIONAL

TMII tampak kosong ketika CNA berkunjung pada hari Rabu, dengan hampir tidak ada mobil atau orang di kompleks yang luas itu.

Baca Juga: Jadwal TV ANTV Hari ini Sabtu 17 April 2021, ada Nazar, Uttaran dan Pesbukers New Normal

“Bahkan sebelum pandemi, keadaan sudah sepi, terutama di paviliun provinsi. Sekarang hampir tidak ada yang datang, bahkan di akhir pekan, ”kata Rosita Dewi, pedagang suvenir di pendopo Provinsi Sumatera Barat.

Paviliun Sumatera Barat yang menampilkan rumah tradisional masyarakat Minangkabau beratap runcing merupakan salah satu fasilitas yang terawat dengan baik di TMII. Paviliun ini juga menjadi salah satu favorit pengunjung, jelas Dewi, karena paviliun ini rutin menyelenggarakan upacara dan acara adat.

“Paviliun lainnya bahkan lebih tenang. Sangat sepi sehingga vendor seperti saya tidak akan berpikir untuk mendirikan toko di sana, "katanya kepada CNA.

Paviliun tersebut dirancang, dibangun dan dikelola oleh pemerintah provinsi masing-masing. Mereka sangat bervariasi dalam tata letak, desain, dan kualitas.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Peringatkan Orang yang Sering Cabut Uban, Simak Penjelasan Hukumnya

Beberapa provinsi memilih untuk tetap setia pada tradisi, menghiasi rumah dengan ukiran rumit dan detail seperti yang dilakukan selama berabad-abad. Provinsi lain membangun struktur beton yang menyerupai aslinya.

Rumah-rumah tradisional di beberapa paviliun tampaknya perlu direnovasi, dengan bagian langit-langit dan lapisan anyaman bambu dalam keadaan rusak.

Taman ini juga merupakan rumah bagi museum seperti museum telekomunikasi yang ditutup sementara. Bangunan itu memiliki cat yang mengelupas dan halaman yang sedikit tidak terawat.

Pratikno, menteri sekretaris negara, pekan lalu mengatakan bahwa pemerintah ingin mengubah taman.

“Kami tetap berkomitmen bahwa kawasan tersebut akan melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa,” ucapnya.

Baca Juga: Masya Allah, Seekor Lalat Ternyata Sebabkan Seseorang Masuk Surga dan Neraka

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 17 April 2021: Nekad Bongkar Makam Roy, Al Bikin Mama Rosa Menangis Histeris

“(TMII) perlu dioptimalkan. Ini akan menjadi taman hiburan budaya dengan standar internasional, yang kami harap dapat menjadi jendela bagi Indonesia di mata dunia internasional, ” sambungnya.

Juru bicara TMII Adi Widodo mengatakan taman tersebut menyambut baik pengambilalihan dan janji pemerintah untuk memperbaiki kompleks yang menua.

“Kami berharap setelah pengambilalihan oleh pemerintah, TMII akan tumbuh subur dan mampu bersaing dengan tempat rekreasi yang lebih baru,” ujarnya kepada CNA.

Yayasan Harapan Kita mengatakan menghormati keputusan pemerintah untuk mengambil alih kendali taman tersebut.

“Kami akan bekerja sama sebaik mungkin dan menerima dengan tangan terbuka pelaksanaan keputusan presiden ini untuk memperlancar proses transisi yang akan kami tempuh bersama,” kata sekretaris yayasan Tria Sasangka Putra dalam konferensi pers pada 11 April.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah