Iron Dome Israel Jebol oleh Roket Qosam Murah Berbahan Dasar Pupuk

- 15 Mei 2021, 21:10 WIB
The Iron Dome Israel Jebol oleh Roket Qosam Murah Berbahan Dasar Pupuk./*
The Iron Dome Israel Jebol oleh Roket Qosam Murah Berbahan Dasar Pupuk./* /Amir Cohen/REUTERS

 

MANTRA SUKABUMI - The Iron Dome atau pertahanan kubah besi Israel jebol oleh roket Qosam murah berbahan dasar pupuk.

Iron Dome atau Kubah/Atap Besi Israel adalah sebuah jaringan roket jarak pendek untuk menangkis roket dengan mengandalkan sistem radar.

Sudah barang tentu sistem radar Iron Dome Israel tersebut kuat dan peka yang siaga 24 jam.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Semprot Febri Diansyah Soal 75 Pegawai KPK Dipecat, Ferdinand: Jangan Kebanyakan Bac*t Brur

Radar tersebut perpendar nonstop melindungi kota Israel, lengkungan jangkauannya mirip kubah yang tak terlihat.

Namun ternyata Iron Dome Israel itu hancur dan jebol karena ditembak berturut-turut oleh Roket Qosam yang murah berbahan dasar pupuk.

Dilansir mantrasukabumi.com dari tulisan alumnus Fakultas Kekhnologi Pertanian Gunawan Wibisono dalam akun facebooknya yang berjudul The Iron Dome, pertahanan Kubah Besi, pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Hamas, gerakan militan Palestina, beberapa waktu lalu  menembakkan ratusan roket jarak pendek dengan sasaran pemukiman padat dan bandara di Israel.

Baca Juga: Update Pertempuran Israel dan Palestina, Pangkalan Udara dan Iron Dome Israel Rusak Kena Roket Al-Qassam

Itu adalah roket Qassam, sebuah produk inovasi Hamas untuk melawan Israel dari udara.

Cara kerjanya sederhana, mirip kembang api roket, dengan bahan bakar potassium nitrat (KNO3) yang biasa dipakai untuk pupuk- dicampur gula dan hulu ledaknya memakai TNT diberi tambahan Nitrat Urea (juga bisa digunakan untuk pupuk).

Qassam generasi pertama saat diluncurkan Oktober 2001,  memiliki panjang 1,8 m dan saat ini Qassam generasi ke 4 dengan panjang 2,4 m mempunyai jangkauan tembak lebih jauh dengan daya ledak yang lebih besar.

Qassam adalah roket dengan jenis fire and forget tembak dan lupakan. Artinya, begitu ditembakkan roket ini bekerja sendiri, menuju sasaran sendiri sesuai sudut peluncuran.

Baca Juga: Gus Baha Sebut Israel-Palestina Tidak akan Damai Sampai Kiamat Pun, Ternyata ini yang Menjadi Alasannya

Qassam tak bisa belok atau dibelokkan seperti layaknya rudal dengan tuntunan radar, karena Qassam memang tidak dikendalikan.

Pendek kata, begitu ditembakkan Qassam menentukan nasibnya sendiri. Ia bisa menghantam sasaran, meleset, gagal ditengah jalan atau rontok karena ditembak lawan.

Saat pertama muncul Qassam membuat kaget politisi dan pimpinan militer Israel.

Roket ini kerap sukses membobol pertahanan udara Israel, namun Departemen Pertahanan Israel lebih melihat Qassam lebih mengarah pada sasaran psikologi (membuat takut orang) dari pada sasaran fisik.

Baca Juga: KNPI Pertanyakan Perjalanan Abu Janda ke Israel saat Pemerintah Berlakukan Larangan Mudik

Begitu Qassam ditembakkan, alarm akan meraung-raung itu pertanda bagi warga sipil harus lari ke tempat perlindungan.

Suara alarm inilah yang telah merontokkan mental dan keberanian warga sipil biasa, jauh sebelum roket mencapai sasaran.

Harganya yang murah, sekitar 1.000 dollar per-rocket membuat Qassam bisa diproduksi  massal dalam waktu singkat.

Militer Israel putar otak menghadapi roket-roket ini, dana sekitar 200 juta dollar dibenamkan untuk meriset sebuah sistem pertahanan udara canggih yang terpadu, mampu bereaksi cepat dan tepat, juga tentu saja bisa siaga 24 jam.

Baca Juga: Nusron Wahid Sarankan Ngabalin-Busyro Saling Memaafkan Mumpung Masih Dalam Suasana Lebaran

Raphael diambil dari nama Malaikat Penyembuh adalah perusahaan Industri Pertahanan swasta Israel yang pada tahun 2011 berhasil menawarkan sistem pertahanan tadi.

Mereka menyebutnya Iron Dome atau Kubah/Atap Besi yakni jaringan roket jarak pendek untuk menangkis roket dengan mengandalkan sistem radar yg kuat dan peka yang siaga 24 jam.

Radar ini berpendar nonstop melindungi satu kota, lengkungan jangkauannya mirip kubah yg tak terlihat.

Begitu roket lawan ditembakkan,  secara otomatis radar akan membaca arah dan kecepatannya.

Baca Juga: Waspada, BMKG Peringatkan Ancaman Gelombang Tinggi, Ombak Palabuanratu Berpotensi Capai 5 Meter

Secepat kilat data ini dilaporkan pada unit kontrol (battle management and control), yang kemudian diteruskan pada Tamir, roket-roket penangkis.

Ada 20 roket alam satu boks yang akan melesat ke arah mana roket tadi ditembakkan dan pada titik terdekat Tamir akan meledakkan diri merontokkan juga roket lawan.

Sistem ini, meski tak sempurna tetapi akurat hingga 90 %, artinya, masih ada 10 % lagi roket Hamas yang bisa lolos.

Itu sebabnya, taktik Hamas saat menembakkan roket adalah secara bersamaan atau serempak.

Baca Juga: Pendiri NU Hadrotus Syaikh Hasyim Asy'ari Anjurkan Qunut Nazilah untuk Mujahidin Palestina

Langsung meluncurkan ratusan roket dengan harapan selalu saja ada yang lolos !

Roket jenis fire and forget sebenarnya telah dipakai sejak PD 2.

Pada tahun 1944, Nazi-Jerman telah menembakkan 10.492 roket V1 dari instalasi peluncuran di Belanda, Perancis dan dari Jerman sendiri dengan sasaran ibukota London.

Kepanikan pun terjadi dimana-mana.

Takut menghantam istana Buckingham, raja George VI, ayah Ratu Elizabeth II, ratu Inggris saat ini disarankan utk mengungsi ke Kanada tetapi ditolak keras oleh raja.

Baca Juga: Ramai Video PM Israel Benjamin Netanyahu akan Membunuh Muslim dengan Vaksin, Cek Fatanya

Melalui corong radio BBC, dengan suara tergagap, ia terus memberi semangat rakyatnya agar tetap tabah.

Separuh roket V-1 berhasil dirontokkan oleh tembakan pesawat tempur, artileri, barikade balon udara dan dikejar pesawat tempur AU Inggris.

Peluru roket dikejar pesawat tempur baling-baling ? Itu sungguh terjadi.

Adalah penerbang G.Musgrave yang pertama melakukannya.

Dengan menyenggolkan sayap pesawat pada sayap roket, membuat arah V-1 berbelok tajam, menukik dan menghantam sawah !

Baca Juga: 10 Cara Menghapus Dosa Zina Sebelum Menikah, Perbanyak Dzikir Salah Satunya

Tindakan yang benar-benar nekat dan berani,

tapi mereka memang tak memiliki pilihan lain !

Mirisnya, baik roket V-1 maupun Qassam akan menyisakan tindakan saling balas antar yang bertikai, dan ujungnya selalu sama, korbannya tetap warga sipil.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah