Dokter di London Beri Pengakuan 20 Pasien COVID-19 Tewas dalam 24 Jam di Kliniknya

- 30 Maret 2020, 00:40 WIB
ILUSTRASI dokter.*
ILUSTRASI dokter.* /DOK PR/

Ia juga menambahkan bahwa pada saat itu banyak staf yang tidak hadir karena lakukan isolasi diri sedangkan ada puluhan pasien dengan positif COVID-19.

Baca Juga: Dinkes Jabar Beri Penjelasan Cara Memandikan Jenazah Positif Corona

"Setengah dari staf tidak ada, mengisolasi diri karena mereka atau saudara mereka memiliki gejala virus. Ada sekitar 25 pasien dengan Covid-19. Mereka yang batuk dan bersuhu bisa dipulangkan," tambahnya.

Dalam buku hariannya tersebut, ia menjelaskan bahwa mereka harus menjaga tempat tidur sebanyak mungkin, untuk pasien yang memiliki gejala yang cukup parah.

Ia juga menggambarkan ada banyak orang yang sakit namun belum siap untuk ventilasi invasif, namun butuh bantuan untuk bernapas dan menggunakan oksigen bertekanan.

Pada malam itu, dokter junior tersebut mengungkapkan telah kehilangan 6 orang pasien lansia akibat virus corona tersebut.

Pada malam di hari berikutnya, bagi seorang dokter junior itu merupakan malam yang terburuk dimana puluhan pasien meninggal dunia di rumah sakit tersebut.

Baca Juga: BREAKINGNEWS: ODP Corona di Kabupaten Sukabumi Lebih dari 2 Ribu Orang

"Malam ini adalah yang terburuk. Rumah sakit kehilangan 20 pasien dalam 24 jam. Saya kehilangan dua pasien ketika CPR gagal," tutur sang dokter.

Namun, ia mengungkapkan bahwa tidak ada waktu untuk memproses itu semua, karena banyak pasien yang menunggu di ruang lainnya.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x