Lautan manusia berduyun-duyun ke gang berukuran 4 meter yang jalannya menurun.
Saat orang-orang di puncak jalan yang miring itu jatuh, yang lain di bawah mereka terguling-guling.
Menurut keterangan saksi di lapangan, ketika ada orang yang berjatuhan, orang-orang di belakang tetap mendorong yang di depan.
Salah satu korban asal Singapura, Koh Ming En (25) menceritakan bagaimana perjuangannya menyelamatkan diri dari Tragedi malam Halloween saat itu.
Ketika itu ia bersama dua warga Singapura lain pergi ke distrik Itaewon untuk merayakan halloween. Namun, ia terpisah dengan teman-temannya dan berjuang sendirian di tengah desakan.
"Ada orang yang kehilangan keseimbangan. Saya dan teman-teman panik dan kami berjuang untuk tetap hidup di tengah keramaian," ujar Koh.
Mengingat pengalaman mengerikan yang dialaminya, Koh Ming En mengungkapkan, orang-orang didorong seperti gelombang pada beberapa titik.
Ketika mereka mencoba untuk melarikan diri, ketiganya mencapai lorong yang mengarah ke jalan keluar. Tetapi, di tengah kerumunan, Koh ditekan ke dinding dan terpisah dari teman-temannya.
Koh mengalami kesulitan bernapas karena terjepit di tengah kerumunan.
Kemudian, ia menyelamatkan diri dengan mencoba masuk ke dalam bar namun dihentikan oleh penjaga.