Trump Ancam China, Jika Beijing Menguap Akan Lebih Banyak Konsulatnya Ditutup oleh AS

- 23 Juli 2020, 16:10 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /Reuters

MANTRA SUKABUMI - Presiden AS Donald Trump telah mengindikasikan bahwa "selalu mungkin" ia akan memerintahkan penutupan lebih banyak konsulat China di Amerika Serikat, setelah AS memberi Beijing 72 jam untuk menutup konsulatnya di Houston yang semakin memburuk hubungan kedua negara.

Trump, pada konferensi pers Gedung Putih pada hari Rabu, mencatat bahwa api telah dinodai atas dasar konsulat Houston setelah Departemen Luar Negeri AS memerintahkan penutupan.

"Kurasa mereka membakar dokumen dan membakar kertas," katanya.

Baca Juga: Tragis Nasib Anak di Bawah Umur ini, Diperkosa Bergiliran oleh 7 Orang usai Dicecoki Minuman Alkohol

China mengutuk penutupan itu sebagai "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya" yang akan menyabotase hubungan kedua negara.

South China Morning Post melaporkan pada hari Kamis bahwa Beijing dapat membalas dengan menutup konsulat AS di kota China, Chengdu. Itu mengutip seorang pejabat yang diberi pengarahan singkat tentang keputusan tersebut.

Media pemerintah China dengan marah bereaksi terhadap langkah itu sebagai upaya untuk menyalahkan Beijing atas kegagalan Amerika menjelang pemilihan presiden pada November.

Baca Juga: Usut Keberadaan Djoko Tjandra, Kemenlu RI Bakal Jalin Kerja Sama Lintas Negara

Surat kabar resmi berbahasa Inggris, China Daily pada hari Kamis menggambarkan langkah itu sebagai "langkah baru dalam upaya pemerintah AS untuk melukis China sebagai aktor jahat di panggung dunia, dan dengan demikian menjadikannya sebagai pelanggaran hukum bagi masyarakat internasional," seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

"Langkah itu menunjukkan bahwa tertinggal di belakang lawan pemilihan presidennya dalam jajak pendapat ... pemimpin AS berusaha keras untuk menggambarkan China sebagai agen kejahatan," tambahnya.

The Global Times, sebuah tabloid berbahasa Inggris yang dijalankan oleh surat kabar People's Daily, Partai Komunis, juga menuduh Trump bermain politik.

Baca Juga: Boy William Diperiksa Polisi Terkait Kasus Pembobolan Kartu Kredit

"Pemilihan presiden November membuat Washington marah," katanya.

Dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Rabu, Morgan Ortagus, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan Washington mengarahkan penutupan konsulat Houston "untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi Amerika".

Dia tidak merinci.

Di Beijing, Wang Wenbin, seorang juru bicara kementerian luar negeri China, menyebut "penutupan sepihak" konsulat Houston "peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari" tindakan AS baru-baru ini terhadap China.

Baca Juga: Sinopsis Film 'The Nice Guys', Tayang Malam ini di Bioskop TransTV Pukul 23.30 WIB

"Kami mendesak AS untuk segera mencabut keputusan yang keliru ini. Jika negara itu bersikeras menempuh jalan yang salah ini, China akan bereaksi dengan tindakan tegas," kata Wang.

Dia menambahkan bahwa China "sangat mengecam" "tindakan keterlaluan dan tidak adil, yang akan menyabotase hubungan China-AS".

Wang tidak menunjukkan langkah apa yang akan diambil Tiongkok terhadap AS. Selain kedutaan besarnya di Beijing, AS memiliki lima konsulat di China daratan, menurut situs webnya. Mereka berada di Shanghai, Guangzhou, Chengdu, Wuhan dan Shenyang.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menulis di media sosial pada hari Rabu bahwa kedutaan besar China di Washington, DC telah menerima ancaman bom dan kematian, sebagai akibat dari "noda" dan "kebencian yang mengipasi" oleh pemerintah AS.

Baca Juga: Bolehkah Memakan Daging Kurban, Begini Menurut Ulama

Hubungan spiral Perintah Washington datang ketika kedua negara berbenturan pada berbagai masalah, mulai dari perdagangan hingga pandemi coronavirus dan kebijakan China di Hong Kong, Xinjiang, dan Laut China Selatan.

"Menutup konsulat besar Tiongkok dan mengusir para diplomatnya adalah langkah dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya yang akan mendorong beberapa bentuk pembalasan oleh Beijing," kata Daniel Russel, Wakil Presiden di Lembaga Kebijakan Masyarakat Asia dan Asisten Sekretaris Negara untuk Asia Timur dan Urusan Pasifik pada masa pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama.

"Ini semakin mengurangi beberapa saluran diplomatik yang tersisa antara kedua pihak dan merupakan langkah yang terbukti sulit untuk dibalik."

Baca Juga: Heboh, Foto Ariel NOAH Kenakan Baju Pengantin, Begini Faktanya

AS telah lama menuduh Cina mencuri kekayaan intelektual dan teknologi, sebuah tuduhan yang merupakan salah satu masalah inti dalam perang perdagangan antara dua ekonomi top dunia.

Beijing membantah tuduhan itu, tetapi berkomitmen untuk menangani beberapa keluhan AS dalam fase pertama dari perjanjian perdagangan yang ditandatangani pada Januari.

Komitmen tersebut termasuk menindaklanjuti janji sebelumnya untuk menghilangkan tekanan bagi perusahaan asing untuk mentransfer teknologi ke perusahaan-perusahaan China sebagai syarat akses pasar.

Ada lima konsulat China di AS, serta sebuah kedutaan di Washington. Konsulat Tiongkok di Houston dibuka pada 1979 - yang pertama di tahun AS dan Republik Rakyat Tiongkok menjalin hubungan diplomatik, menurut situs webnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah