Hujami Jalur Gaza dengan Tank Alat Tempur, Israel Kembali Serang Sasaran Hamas

- 18 Agustus 2020, 08:55 WIB
Bendera Palestina-Israel
Bendera Palestina-Israel /Pixabay/.*/Pixabay

MANTRA SUKABUMI- Tentara Israel menyatakan tank tempurnya telah menyerang sasaran Hamas di jalur Gaza.

Selain telah menyerang perbatasan dengan peledak dan alat pembakar, sejumlah puluhan orang menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi disepanjang pagar keamanan jalur Gaza, pada minggu malam.

Mantrasukabumi.com lansir dari alzajeera.com pada Selasa, 18 Agustus 2020, disebutkan sebelum adanya laporan tentang korban, wilayah Palestina berada dibawah blokade Israel sejak tahun 2007.

Baca Juga: Tank Israel Menghantam Gaza Menyusul Bentrokan Hingga Kerusuhan di Perbatasan

Baca Juga: Ribuan Orang Kembali Turun ke Jalan di Israel Lakukan Protes, Mendesak Netanyahu Untuk Mundur 

Insiden baru tengah menambah ketegangan selama seminggu terakhir. Dimana Israel menutup penyebrangan antara barang Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dengan jalur Gaza, dan menutup zona penangkapan ikan di pesisir pantai sekitaran Gaza pada hari Minggu.

Pejabat Palestina mengklaim bahwa penutupan perlintasan dapat mempengaruhi aktivitas impor bahan bangunan.

Pada hari Kamis, Israel mengatakan akan memberhentikan pengiriman bahan bakar ke Gaza sebagai akibat dari serangan balon peledak.

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum, menyebutkan tindakan tersebut sebagai tindakan agresi berat yang akan memperdalam kesulitan bidang ekonomi di daerah Gaza.

Tentara Israel mengatakan bahwa para perusuh dari Palestina melakukan pembakaran ban, melempar alat peledak, dan granat ke arah pagar keamanan dan berusaha menerobos pada Sabtu malam.

Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Udara Dengan Roket dan Balon Api ke Jalur Gaza, Jubir Hamas: Perburuk Krisis

Baca Juga: Israel Sebut Timur Tengah tidak Akan Stabil Setelah Embargo Senjata Iran Ditolak DK PBB

Selanjutnya disusul serangan pada hari Minggu, Israel melakukan serangan udara di area Gaza selain itu juga penyimpanan amunisi roket telah dilakukan oleh kompleks militer milih Hamas.

Pada tahun lalu, genjatan senjata Israel di dukung oleh PBB, Mesir dan Qatar. Meskipun begitu kedua belah pihak Israel dan Gaza tetap bentrok secara sporadis dengan meluncurkan roket, tembakan mortir dan balon pembakar.

Juru bicara dari Yarusalem, Harry Fawcet mengatakan terkait situasi ekonomi yang buruk di Gaza.

Ia menjelaskan bahwa daerah Gaza tersebut telah mengalami peningkatan pengangguran dan banyak dari masyarakat Gaza yang hidup di bawah garis kemiskinan.

"Hamas memiliki masalah nyata yang harus dihadapi, dan seperti yang telah kita lihat di masa lalu, selama fase itu Hamas cenderung menaikan suhu.

Itulah yang terjadi. Ada peluncuran balon pembakar dan layang-layang pengaturan api" ucapnya Fawcet.

Baca Juga: Kurs Rupiah atas Mata Uang Asing Hari ini 18 Agustus 2020, Dolar Amerika, Poundsterling, EURO

Baca Juga: Wow Fantastis, Ini 7 Harga Kucing Termahal, Jenis Ini Capai 1 Miliar Lebih

"Menurut perhitungannya, tampaknya mereka ingin melihat israel memenuhi beberapa komitmen yang Hamas katakan. Pada tahun lalu Israel membuat kesepakatan untuk mencoba menenangkan setelah serangkaian eskalasi, seperti lebih banyaknya kontribusi internasional untuk memungkinkan pembangunan kembali insfratruktur pemulaan zona industri dan peningkatan listrik" sambung Fawcet

Jalur Gaza memiliki populasi penduduk sekitar 2 juta jiwa. Setengah dari penduduk tersebut hidup dalam kemiskinan.

Kemarahan Palestina memuncak setelah Israel dan Uni Emirat Arab pada hari Kamis sepakat untuk menormalisasi hubungan.

Palestina menganggap langkah yang dibuat tersebut sebagai pengkhianatan atas perjuangan mereka terhadap Negara Teluk.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah