Peneliti: Tingkat Kematian Virus Corona Sama atau Lebih Buruk Dibandingkan dengan Flu Spanyol

- 3 September 2020, 11:31 WIB
Ilustrasi corona. */NET
Ilustrasi corona. */NET /

MANTRA SUKABUMI - Tingkat kematian akibat virus corona bisa separah atau lebih buruk dari pandemi flu Spanyol 1918, menurut penelitian baru berdasarkan data dari wabah awal di China.

Selama wabah influenza lebih dari seabad yang lalu, sekitar 500 juta orang atau sepertiga dari populasi dunia saat itu yang terinfeksi dalam waktu sekitar dua tahun. Perkiraan korban tewas berkisar dari 10 juta orang hingga lebih dari 50 juta.

Dengan perbandingan, virus corona baru, yang menyebabkan penyakit virus corona, sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 25 juta orang dan membunuh hampir 850.000 orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Shinzo Abe Mundur, Yoshihide Suga Umumkan untuk Ganti Abe, Hubungan China-Jepang Dinilai akan Hebat

Untuk membandingkan tingkat kematian, tim ilmuwan China dan Amerika kembali ke awal pandemi, menggunakan data baru dan pemodelan yang lebih baik pada gelombang pertama di Wuhan, kota di China tengah tempat virus pertama kali dilaporkan akhir tahun lalu.

Mereka menyebutkan angka kematian sebenarnya pada 4,54 persen.

"(Ini) sebanding, jika tidak lebih tinggi, dibandingkan pandemi influenza 1918," tim yang dipimpin oleh Yu Hongjie, seorang ahli epidemiologi di Universitas Fudan di Shanghai, menulis dalam makalah non-peer-review yang diposting di medRxiv.org pada Selasa, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari SCMP.

Perkiraan angka kematian akibat flu Spanyol berkisar dari 1,61 persen menjadi 1,98 persen.

Baca Juga: Tersangka Pesta Gay Akui Pelajari Acara Itu Dari Thailand

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x