MANTRA SUKABUMI - pada akhir pekan Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta sangat berpeluang menguat didorong karena masih tingginya angka pengangguran
di Amerika Serikat
Rupiah menguat 72 poin atau 0,49 persen menjadi Rp14.761 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp14.833 per dolar Amerika Serikat, pada Jum'at, 18 September 2020, pukul 9.36 WIB.
Pada hari Jum'at, 18 September 2020, Ariston Tjendra yang merupakan Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures mengungkapkan, jika pagi ini pasar meragukan kelanjutan ekonomi AS, oleh sebab itu terlihat dolar AS melemah terhadap mata uang regional.
Baca Juga: Gawat Pasca Pengumuman The Fed, Nilai Rupiah Beresiko Turun
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
Baca Juga: Wajib Tahu Begini Cara Mendapatkan Kerjaan di Masa Pandemi Covid-19 dengan Gaji Puluhan Juta Rupiah
"Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS masih dirilis cukup besar di kisaran 860 ribu klaim, yang artinya pengangguran masih besar karena pandemi," ungkap Ariston, seperti yang dikutip Mantrasukabumi.com dari laman ANTARA, pada Jum'at, 18 September 2020.
"Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS masih dirilis cukup besar di kisaran 860 ribu klaim, yang artinya pengangguran masih besar karena pandemi," tambah Ariston.
Hari ini Ariston memperkirakan jika rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.**