AS Sebagai Mediator, Lebanon dan Israel Setujui Kerangka Kerja untuk Akhiri Sengketa Perbatasan

- 3 Oktober 2020, 11:10 WIB
Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan diskusi akan diadakan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa [Aziz Taher / Reuters]
Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan diskusi akan diadakan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa [Aziz Taher / Reuters] /

MANTRA SUKABUMI - Lebanon dan Israel, telah menyetujui kerangka kerja untuk perundingan yang dimediasi Amerika Serikat.

Perundingan tersebut bertujuan untuk mengakhiri perselisihan berkepanjangan atas perbatasan yang telah menjadi garis depan dari beberapa konflik.

Lebanon dan Israel, masih dalam keadaan perang formal, telah memperebutkan perbatasan darat dan laut mereka selama beberapa dekade, termasuk daerah di tepi tiga blok energi lepas pantai Lebanon.

Baca Juga: Cara Mudah Cek dan Daftar Bantuan Sosial Tunai BST Non PKH Rp 500 Ribu Bulan Oktober

Baca Juga: Siap-Siap Timnas U-19 Garuda Muda Indonesia Segera Tanding Lagi, Lawannya Tim Tangguh Eropa

Sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dari aljazeera.com pada Sabtu, 3 Oktober 2020 bahwa Washington telah melakukan mediasi dalam upaya membawa kedua belah pihak ke meja perundingan.

Pada hari Kamis, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan kerangka pembicaraan telah disepakati.

"Ini adalah kesepakatan kerangka kerja, dan bukan yang final," kata Berri pada konferensi pers, mengatakan diskusi akan diadakan di bawah naungan PBB di pangkalan dekat perbatasan yang dipantau PBB dengan Israel, yang dikenal sebagai Garis Biru.

"Amerika Serikat diminta oleh kedua belah pihak, Israel dan Lebanon, untuk bertindak sebagai mediator dan fasilitator untuk menyusun perbatasan laut, dan siap untuk melakukan ini," katanya mengutip kesepakatan tersebut.AS akan mendorong kesepakatan sesegera mungkin.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x