Berbicara dari Ujar di Azerbaijan, Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera mengatakan: “Suku Azeri menuding Armenia, mengatakan bahwa meskipun Armenia telah menyetujui gencatan senjata, mereka telah mencoba untuk merebut kembali tanah yang direbutnya dari Azerbaijan (selama pertempuran).”
Armenia dan Azerbaijan saling menuduh melanggar gencatan senjata kemanusiaan baru dalam memperebutkan daerah kantong Nagorno-Karabakh yang dikuasai etnis Azerbaijan.
Baca Juga: Setelah Sebut Anies Bodoh, Ferdinand Sebut KAMI Organisasi Terlarang dan Minta Dibubarkan
Baca Juga: Berikut Tanda-Tanda Gejala Kolestrol Tinggi Dilihat dari Keluhan Pada Kaki
Shushan Stepanyan, juru bicara kementerian pertahanan Armenia, mengatakan di Twitter bahwa Azerbaijan menembakkan peluru artileri dan roket pada Minggu dini hari.
Berbicara dari Yerevan, Bernard Smith dari Al Jazeera mengatakan bahwa gencatan senjata itu hanyalah gencatan senjata kemanusiaan yang dirancang bagi kedua belah pihak untuk bertukar tubuh dan tawanan perang.
“Armenia khususnya membutuhkan gencatan senjata ini karena tekanan dalam negeri yang sangat besar yang berada di bawah kepemimpinannya,” kata Smith menjelaskan bahwa tekanan terkait dengan sejumlah besar orang dan tanah yang telah hilang dari Azerbaijan.**