Perdana Menteri Inggris Targetkan Tahun 2050 Negaranya Bersih dari Emisi Karbon

- 19 November 2020, 10:30 WIB
PM Inggris Boris Johnson.
PM Inggris Boris Johnson. /Instagram/@borisjohnson.uk/

 

MANTRA SUKABUMI – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa mulai tahun 2030, Inggris memberlakukan pelarangan penjualan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel. 

Rencana tersebut dilakukan 5 tahun lebih awal dari target mereka yaitu tahun 2035. Menurut Johnson, langkah ini dilakukan sebagai bagian dari ‘revolusi hijau’, program untuk mengurangi emisi karbon di Inggris menjadi nol bersih pada tahun 2050.

Boris Johnson yang akhir-akhir ini bergelut dengan krisis pandemi Covid-19, Brexit dan kepergian penasihat paling seniornya, menerangkan bahwa dia berharap program ini akan menjadi pengaturan ulang bagi pemerintahannya.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Habib Bahar Bin Smith akan Diperiksa Polisi Lagi, Ferdinand Hutahaean: Hukum Harus Ditegakan

“Sekarang adalah waktunya untuk merencanakan pemulihan hijau dengan pekerjaan berketerampilan tinggi yang memberikan kepuasan kepada orang-orang karena mengetahui bahwa mereka membantu membuat negara ini lebih bersih, lebih hijau, dan lebih indah,” kata Johnson.

Tahun lalu, Inggris menjadi negara G7 pertama yang menetapkan undang-undang target nol emisi bersih pada tahun 2050, yang nantinya akan membutuhkan perubahan besar-besaran dalam cara orang Inggris melakukan bepergian, menggunakan energi, serta cara makan.

Menurut Johnson, rencana tersebut akan menghabisakan sekitar $16 miliar dana pemerintah, tiga kali lipat dari jumlah itu berasal dari sektor swasta, juga menciptakan serta mendukung 250.000 pekerjaan ramah lingkungan terampil pada tahun 2030, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Arab News.

Pada bulan Ferbruari lalu, Johnson menargetkan larangan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel akan diberlakukan tahun 2035. Namun, larangan tersebut dimajukan lebih awal menjadi tahun 2030, serta penjualan mobil dan van hybrid akan dilarang mulai tahun 2035 akibat rencana baru tersebut.

Tambahan $266,67 juta akan menciptakan industri yang menciptakan teknologi untuk menangkap, menyimpan, dan memanfaatkan emisi karbon dioksida pada pertengahan 2020-an. Dua hub lainnya diproyeksikan pada tahun 2030, sehingga total investasi dalam teknologi menjadi $ 1,33 miliar.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah 6 Perawatan Tubuh yang Disunnahkan untuk Wanita Muslimah

Johnson telah berjanji untuk meningkatkan pembangkit listrik tenaga angin di lepas pantai Inggris menjadi 40 gigawatt di tahun 2030, dari sekitar 10 GW sekarang. Ia menjanjikan sebanyak $666,67 juta untuk proyek uji coba penggunaan hidrogen termasuk untuk pemanas rumah dan memasak.

Pemerintah Inggris juga akan bantu mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir skala besar dan kecil, dam rencana Johnson untuk merubah gaya hidup dan penggunaan energi menjadi ramah lingkungan ini disambut baik oleh pelaku industri.

“Ini memberikan batu loncatan bagi peluang besar untuk investasi di seluruh Inggris dan pekerjaan ramah lingkungan yang dapat dihasilkan dari ekonomi rendah karbon sejati,” ujar Josh Hardie, direktur pelaksana di Konfederasi Industri Inggris, mengatakan dalam pernyataan terpisah.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x