Beijing Marah, AS dan Taiwan Kerjasama Hubungan Ekonomi yang Lebih Kuat

- 21 November 2020, 11:45 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat.
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. /Unsplash/Ben Mater.

Yang semakin mengganggu bagi Beijing, Taipei mengumumkan pada hari Jumat bahwa kepala Badan Perlindungan Lingkungan AS Andrew Wheeler akan mengunjungi pulau itu pada bulan Desember, kunjungan resmi tingkat tinggi AS ketiga sejak Agustus. China telah lama berusaha menahan Taiwan secara global.

Anggota komunitas bisnis Taiwan dan AS juga berharap perjanjian kemitraan hari Jumat dapat menghidupkan kembali pembicaraan Perjanjian Kerangka Kerja dan Perdagangan Investasi (TIFA) bilateral yang telah terhenti sejak 2016; restart seperti itu juga akan membutuhkan dukungan USTR.

"Ada keputusan yang dibuat kemarin oleh pemerintahan Trump, tidak diumumkan, bahwa akan ada putaran pembicaraan TIFA dengan Taiwan sebelum 20 Januari," kata seseorang yang memiliki pengetahuan tentang masalah Taiwan, merujuk pada hari pelantikan Joe Biden pada hari berikutnya. Presiden AS.

Presiden AS Donald Trump terus menentang hasil tersebut tetapi peluangnya semakin redup; Biden memimpin hampir 6 juta dalam pemilihan umum.

Kesibukan langkah Washington-Taipei datang ketika pemerintahan Trump mengumumkan sejumlah inisiatif yang terkait dengan Israel, Afghanistan, China, dan Taiwan yang semuanya dimaksudkan untuk mempertahankan kebijakan yang disukai di minggu-minggu memudarnya masa jabatannya.

Mereka juga selaras dengan pertanyaan berkelanjutan tentang apakah dan seberapa cepat pemerintahan Biden dapat terlibat kembali dengan Beijing dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi hubungan AS-Taiwan.

Baca Juga: Cara Mencairkan BSU BLT Kemendikbud dan Juga Syarat Resmi Dapatkan Rp1,8 Juta, Bagi Guru Honorer

Di luar geopolitik, masalah yang lebih biasa juga dapat menghalangi hubungan ekonomi AS-Taiwan yang lebih dekat, meskipun dukungan bipartisan yang kuat untuk Taiwan di Kongres dan meningkatnya kewaspadaan AS terhadap tindakan China.

"Pemerintahan Biden yang akan datang akan memiliki tantangan tertentu dalam menangani China, dan masih ada masalah lama dalam hubungan AS-Taiwan," kata Russell Hsiao, direktur eksekutif Global Taiwan Institute. "Bagaimana China menanggapi hubungan AS-Taiwan masih harus dilihat."

Anggota Kongres dan pejabat administrasi telah mengekang proteksionisme Taiwan di sektor makanan, keuangan dan farmasi, antara lain, dan surplus perdagangan barang dagangan yang terus-menerus di pulau itu, yang mencapai US $ 23 miliar pada 2019, naik dari US $ 15,6 miliar pada 2018. Beberapa anggota parlemen AS juga mengkritik Taipei karena tidak berbuat cukup untuk memperkuat pertahanannya sendiri terhadap kemungkinan invasi oleh China.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x