Ribuan Orang Protes RUU Baru Prancis untuk Mengekang Identifikasi Polisi

- 22 November 2020, 09:20 WIB
Ilustrasi unjuk rasa.
Ilustrasi unjuk rasa. /PEXELS/Markus Spiske.

Perdana Menteri Jean Castex mengatakan ini akan "menghilangkan semua ambiguitas tentang niat untuk menjamin penghormatan terhadap kebebasan publik sekaligus melindungi mereka, polisi dan polisi, yang menjamin perlindungan penduduk".

Serikat wartawan mengatakan hal itu dapat memberi lampu hijau kepada polisi untuk mencegah mereka melakukan pekerjaan mereka dan berpotensi mendokumentasikan pelanggaran oleh pasukan keamanan.

Sebuah amandemen menjelaskan bahwa kebebasan pers sama sekali tidak boleh dihalangi oleh langkah-langkah yang diusulkan.

Media Prancis juga prihatin tentang potensi pelanggaran hak melalui penggunaan drone untuk menonton demonstrasi dan program pengenalan wajah yang terkait dengan kamera pengintai.

Polisi Prancis telah ditugaskan dalam beberapa tahun terakhir atas tuduhan kebrutalan yang dilakukan kepada pengunjuk rasa dan tersangka kriminal, terutama mereka yang berasal dari kulit hitam, Arab atau minoritas lainnya.

Baca Juga: Militer AS di Korea Selatan Perketat Pembatasan Virus Corona

Di kota utara Lille, sekitar 1.000 demonstran muncul, salah satunya membawa tanda berbahasa Inggris yang bertuliskan "Orwell benar" dalam referensi ke novel dystopian, 1984.

Yang lainnya berbaris di kota Rennes Brittany dan di Montpellier di pantai Mediterania, di mana beberapa orang meneriakkan: "Turunkan tanganmu dan kami akan meletakkan telepon kami."

Thomas Hochmann, profesor hukum publik di Universitas Paris Nanterre, mengatakan kepada Al Jazeera: “Ini merupakan pelanggaran serius atas kebebasan berekspresi. Akan ada keengganan yang besar [bagi publik dan jurnalis] untuk menyebarkan gambar atau bahkan membuat film. ”
Dalam sebuah editorial, Le Monde, sementara itu, mengatakan RUU tersebut berisiko "semakin meracuni" hubungan antara warga dan polisi. L'Humanité mengatakan itu adalah "pembunuhan otoriter dan kebebasan".

Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah melakukan intervensi luar biasa untuk mengkritik "masalah yang tak terhitung banyaknya" dari RUU tersebut dan meminta politisi Prancis untuk tidak mendukungnya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x