Jenis Masker yang Paling Baik dan Berhasil untuk Pencegahan Virus Corona yang Semakin Meningkat

27 November 2020, 08:15 WIB
Ilustrasi Masker /Foto Pixabay/

MANTRA SUKABUMI – Penyebaran virus corona yang semakin meningkat dan mengharuskan kita untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak sosial atau fisik, mencuci tangan, dan menggunakan masker.

Menggunakan masker memang salah satu alat pencegahan bagi anda dari penyebaran virus corona, namun harus kita ketahui ternyata masker itu memiliki macam-macam jenis maskernya. 

Menggunakan masker mungkin salah satu cara yang mudah, murah, dan berpotensi serta efektif untuk tetap aman dan mencegah virus corona, namun kita harus tahu jenis masker yang seperti apa yang paling baik dan berhasil untuk mencegah virus corona.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Hasil Ramalan Denny Darko, Sarankan Anies Baswedan Merapat ke Partai yang Sedang Berkuasa

Maka dari itu anda harus mengetahu jenis masker yang seperti apa sih yang paling baik dan berhasil untuk pencegahan virus corona, dikutip mantrasukabumi.com dari laman healthline pada 27 November 2020, yaitu sebagai berikut: 

1.Masker Respirator

Respirator yang telah diuji kelayakan dan segelnya terbuat dari serat kusut yang sangat efektif dalam menyaring patogen di udara.  

Masker respirator yang paling utama harus memenuhi standar filtrasi yang ketat yang telah ditetapkan oleh Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH). 

Diameter virus korona diperkirakan 125 nanometer (nm), mengingat hal ini, alangkah lebih baiknya untuk mengetahui bahwa: 

Masker Respirator N95 yang bersertifikat dan dapat menyaring 95 persen partikel yang memiliki ukuran 100 hingga 300 nm.

Baca Juga: BLT APB Rp1 Juta Cair, Buruan Cek dengan Login apb.kemdikbud.go.id Gunakan NIK KTP

Masker Respirator N99 ini memiliki kemampuan menyaring 99 persen partikel. 

Masker Respirator N100 ini memiliki kemampuan yang dapat menyaring 99,7 persen partikel ini. 

Beberapa dari alat pernafasan ini memiliki katup yang memungkinkan udara yang dihembuskan keluar, sehingga memudahkan pengguna untuk bernafas. akan tetapi, hali ini sisi negatifnya adalah orang lain akan rentan atas partikel dan patogen yang dikeluarkan atau dihembuskan melalui katup ini. 

Layanan kesehatan garis depan dan pekerja lain yang perlu menggunakan masker ini sebagai bagian dari pekerjaan mereka diuji setidaknya setahun sekali untuk memverifikasi ukuran dan kesesuaian respirator. 

Hal ini juga termasuk memeriksa kebocoran udara menggunakan partikel uji tertentu. Tes rutin ini membantu memastikan bahwa partikel dan patogen berbahaya tidak dapat bocor.

2.Masker bedah

Ada berbagai macam jenis masker bedah, hal ini biasanya, masker itu sekali pakai dan sekali pakai ini dan dipotong menjadi persegi panjang dengan lipatan yang melebar supaya menutupi mulut, hidung, dan rahang Anda yang terdiri dari kain sintetis serta dapat bernapas.

Baca Juga: Dikenal Kontra dengan Habib Rizieq, Ferdinand Tiba-tiba Doakan Habib Rizieq, Ini Isinya

Namun tidak seperti halnya masker respirator, masker bedah ini tidak perlu memenuhi standar filtrasi NIOSH. Mereka tidak diharuskan untuk membentuk segel kedap udara di area wajah Anda yang mereka tutupi.

Seberapa baik masker bedah menyaring patogen sangat bervariasi, dengan laporan berkisar dari 10 hingga 90 persen.

Selain terlepas dari perbedaan-perbedan dalam kapasitas filtrasi dan kesesuain, dalam uji coba yang dilakukan secara acak telah menemukan bahwa masker bedah dan respirator N95 dapat mengurangi risiko penggunanya dari berbagai penyakit pernapasan dengan cara yang sama.

Unsur penggunaan atau kepatuhan yang Konsisiten dan tepat dalam memainkan peran yang lebih penting dari pada jenis masker atau respirator tingkat medis yang dikenakan oleh para penelitian dan penelitian lain telah mendukung temuan ini.

Baca Juga: Emil Salim Sarankan Orang Ini Kepada Jokowi untuk Gantikan Menteri KKP Edhy Prabowo

3.Masker kain 

Masker kain do-it-yourself (DIY) kurang efektif dalam melindungi para pemakainya karena sebagian besar memiliki celah di dekat hidung, pipi, dan rahang tempat tetesan kecil dapat terhirup. Selain itu, kainnya sering kali keropos dan tidak dapat menahan tetesan kecil.

Meskipun masker kain cenderung kurang efektif dibandingkan masker kelas medis, hasil eksperimen menunjukkan bahwa masker kain jauh lebih baik daripada tanpa masker sama sekali saat dikenakan dan dibuat dengan benar.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler