MANTRA SUKABUMI - Demam tifoid atau tifus merupakan penyakit infeksi yang bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.Tifus mudah menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri.
Setelah bakteri penyebab tipes masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman, maka kuman tersebut dapat berkembang biak dan menyebar ke aliran darah menuju saluran pencernaan.
Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay
Baca Juga: Mengejutkan, Tiba-tiba Mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa Sampaikan Kabar Duka
Pasien yang terinfeksi bakteri Salmonella typhi bisa mengalami gejala tifus seperti:
-Demam tinggi berkepanjangan
-Kelelahan
-Sakit Kepala
-Mual
-Sakit perut
-Sembelit atau diare
-Muncul ruam pada beberapa bagian tubuh
Jika Anda tidak segera mendapatkan perawatan medis yang tepat, demam tifoid dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan mengancam jiwa.
Dilansir mantrasukabumi.com dari Heatline, ada beberapa cara mengobati penyakit tifus, berikut beberapa di antaranya:
1. Minum Antibiotik
Tipes umumnya bisa diobati dengan obat antibiotik yang diresepkan dokter. Antibiotik untuk tifus akan disesuaikan dengan jenis bakteri Salmonella typhi yang menginfeksi penderita.
Sebelum diberikan obat tifus, pasien harus diperiksa secara fisik oleh dokter dan diarahkan untuk menjalani tes darah, feses, dan urine di laboratorium. Hasil tes menentukan jenis obat antibiotik yang paling cocok untuk mengobati penderita tifus.
Penderita gejala tipes ringan bisa dirawat di rumah. Jika kondisinya parah, pasien perlu dirawat di rumah sakit. Jika tifus terdeteksi pada tahap awal, pasien biasanya diberikan antibiotik selama tujuh hingga 14 hari.
Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Daun Katuk Bermanfaat untuk Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan libido
Setelah minum obat, gejala tipes umumnya akan membaik setelah dua atau tiga hari. Jangan hentikan perawatan di tengah jalan meski badan terasa bugar. Pastikan pasien menyelesaikan semua obat yang diresepkan sehingga pengobatan selesai.
2. Menjaga kebersihan pribadi
Pastikan pasien menjaga kebersihan pribadi selama tifus. Apalagi jika pasien sedang menjalani perawatan di rumah. Penderita harus rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Untuk mencegah penularan penyakit, penderita juga diimbau untuk tidak pergi kerja atau sekolah saat sedang sakit tifus.
3. Minum air putih dan makan makanan yang mudah dicerna
Cara mengobati tifus juga perlu melibatkan dukungan nutrisi dan hidrasi yang tepat. Pastikan penderita tifus banyak istirahat, banyak minum cairan, dan makan makanan secara teratur.
Penderita tifus disarankan mengonsumsi makanan yang dapat meredakan gangguan pencernaan dan menyuplai energi yang cukup untuk membantu pemulihan.
Baca Juga: Staf Khusus Prabowo dan Sekretaris HRS Center Jelaskan Kondisi Mayat Laskar FPI yang Tewas Ditembak
Selama masa penyembuhan, konsumsilah makanan yang padat nutrisi dan mudah dicerna.
Misalnya sayuran yang dimasak hingga empuk, buah tanpa biji, nasi, telur, ayam, ikan, tahu, tempe, daging giling, dan susu pasteurisasi.
Sementara itu, penderita juga perlu menghindari makanan pedas, sayuran mentah, buah-buahan berasa asam, roti gandum, dan gorengan.
Pastikan pasien minum banyak air. Gunakan air bebas kuman yang telah direbus. Atau, minumlah air mineral.
4. Operasi
Dalam beberapa kasus yang parah, mengobati tifus membutuhkan pembedahan.
Perawatan ini diperlukan jika pasien mengalami komplikasi seperti perdarahan internal atau saluran pencernaan yang pecah.
Kabar baiknya, kondisi ini bisa dihindari jika penderita sudah diobati dengan obat tifus atau antibiotik hingga tuntas.
Sebagian besar penderita merespon pengobatan tifus dengan baik dalam beberapa hari hingga minggu.**