Waspada, Sering Sakit Kepala Bisa Jadi Gejala Tumor Otak

10 April 2021, 16:25 WIB
Waspada, Sering Sakit Kepala Bisa Jadi Gejala Tumor Otak./* /Pixabay/ Gerd Altmann

MANTRA SUKABUMI - Sakit kepala suatu kondisi normal yang sering dirasakan di bagian kepala.

Selain di bagian kepala, rasa sakit kepala dapat terasa dibeberapa bagian kepala seperti kulit kepala dan leher.

Beberapa kasus sakit kepala ada yang rasa sakitnya ringan, namun ada juga kasus sakit kepala bisa sangat parah.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Hari ini Sabtu 10 April 2021, Ricky Tak Bisa Dapatkan Janji Elsa, Nino Mulai Curiga

Bahkan rasa sakitnya akan sangat menggangu aktifitas hingga akan sulit berkonsentrasi saat bekerja.

Meskipun sakit kepala jarang terjadi serius, ada beberapa yang memerlukan perhatian medis segera.

Dikutip mantrasukabumi.com dari allinahealth pada Sabtu, 10 April 2021, berikut empat kondisi sakit kepala yang bisa memicu berbagai penyakit serius.

1. Meningitis

Meningitis adalah yaitu selaput yang melapisi tengkorak dan membungkus sumsum tulang belakang dan otak atau infeksi atau peradangan pada lapisan luar otak (meninges).

Ini dapat memiliki banyak penyebab, yang paling serius adalah meningitis bakterial. Ini sering dimulai dengan sakit kepala yang memburuk selama beberapa jam atau hari disertai demam. 

Baca Juga: Tanggapi Kemenristek Digabung dengan Kemendikbud, Said Didu: Akhirnya Dihilangkan

Meningitis biasanya termasuk nyeri leher atau kekakuan. Gejala meningitis lainnya mungkin termasuk kebingungan, kelesuan, dan kejang.

2. Tumor otak

Tumor otak dapat menyebabkan rasa sakit saat tumbuh, meningkatkan tekanan pada struktur otak Anda.

Saat tengkorak mulai menumpuk dengan darah atau jaringan ekstra, kompresi pada otak dapat menyebabkan sakit kepala.

Gejala datang secara bertahap dan termasuk mual atau muntah, keringat di malam hari, dan sakit kepala di malam hari dan pagi hari (saat Anda berbaring, tekanan di otak Anda meningkat).

Gejala dapat berkembang menjadi kelemahan di satu area tubuh Anda atau kejang. Seringkali gejala-gejala ini, bukan sakit kepala, yang akan membuat Anda mencari pertolongan medis.

Baca Juga: Cak Nun: Pejabat Indonesia Dibiayai Cukong, ia akan Lancarkan Jalan dan Proyek Para Donaturnya 

3. Stroke hemoragik

Stroke hemoragik bertentangan dengan apa yang diyakini banyak orang, kebanyakan stroke tidak menyebabkan sakit kepala.

Jenis stroke yang melibatkan sakit kepala disebut stroke hemoragik (atau pendarahan). Mereka disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau trauma dan menyebabkan sekitar 15 persen dari semua stroke.

Stroke berdarah paling sering terjadi jika Anda lebih tua dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau trauma kepala, atau jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah.

4. Aneurisma

Aneurisma, atau pembesaran arteri yang disebabkan oleh melemahnya dinding arteri. Anda bisa mengalami aneurisma selama bertahun-tahun tanpa gejala apa pun. 

Baca Juga: Ferdinand ke Anies Baswedan: Nis, Korupsi di Jakarta Sudah di Depan Mata, Contohnya Rumah DP 0 dan E Formula

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang Malang, Dirasakan hingga Surabaya

Jika dinding pembuluh darah menjadi sangat lemah sehingga pecah, hal itu menyebabkan pendarahan di otak, mengakibatkan sakit kepala parah yang tiba-tiba. Gejala lain, seperti muntah, kejang atau koma juga dapat terjadi.

Jika Anda datang ke rumah sakit dengan sakit kepala, seringkali dapat mengesampingkan kondisi serius tanpa tes ekstensif.

Tetapi tergantung pada gejala dan riwayat kesehatan Anda, CT scan atau spinal tap mungkin diperlukan. Jika Anda memiliki alasan yang mengkhawatirkan tentang sakit kepala, sebaiknya dievaluasi dan konsultasi bersama dokter.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler