Cak Nun: Pejabat Indonesia Dibiayai Cukong, ia akan Lancarkan Jalan dan Proyek Para Donaturnya 

- 10 April 2021, 07:41 WIB
Cak Nun: Pejabat Indonesia Dibiayai Cukong, Ia akan Lancarkan Jalan dan Proyek Para Donaturnya 
Cak Nun: Pejabat Indonesia Dibiayai Cukong, Ia akan Lancarkan Jalan dan Proyek Para Donaturnya  //*mantrasukabumi.com/Tangkapan Layar YouTube.com/ CakNun.com

MANTRA SUKABUMI - Tokoh Intelektual Muslim Indonesia, Emha Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun mengomentari proses naiknya pejabat di Indonesia.

Cak Nun menyebut bahwa naiknya kursi pejabat di Indonesia tak lepas dari dukungan para Tauke atau Cukong.

Hal itu disampaikan Cak Nun sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari halaman web caknun.com pada Sabtu, 10 April 2021.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Tanggapi Dialog Sengit Munarman dan Najwa Shihab, Pengamat: Alhamdulilah Cangkir Kopi Tidak Melayang ke Muka

"Pejabat Indonesia adalah teladan dalam hal tanggung jawab. Kalau ia naik ke kursi jabatan dibiayai oleh umpamanya Tauke atau Cukong-cukong," katanya

Namun, Cak Nun juga mengapresiasi nilai baik yang dimiliki para pejabat Indonesia yang setia dan konsisten bahkan tanggung jawab pada para cukong yang telah membiayainya.

Para pejabat tersebut kata Cak Nun akan melancarkan jalannya proyek untuk para cukong yang telah menjadi donaturnya.

"Maka nanti ketika menjabat pejabat Indonesia setia dan konsisten membuktikan tanggung jawabnya, terutama yang terkait dengan kekuasaannya untuk melancarkan jalan dan proyek para donaturnya," sambungnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Bentuk KPK Ibu Kota, Ferdinand: Korupsi di Jakarta Terang Benderang Depan Mata

Baca Juga: Refly Harun Sebut Kasus Penembakan FPI Penuh Kejanggalan, Ragukan Tersangka Sebagai Pelaku di Lapangan

Tak hanya itu, bahkan Cak Nun mengungkapkan bahwa pejabat Indonesia sangat mengerti soal hutang budi, mereka bukan tipe pengkhianat.

"Pejabat Indonesia paling mengerti bagaimana membayar budi. Mereka bukan tipe pengkhianat yang “habis manis sepah dibuang” tuturnya.

Pejabat Indonesia moralnya tinggi, akhlaknya bisa diandalkan. Rakyat juga memiliki rasio yang jelas dalam memilih pejabatnya.

Kalau calon pejabat sudah menyelenggarakan “Serangan Fajar” membagi-bagi uang kepada penduduk, maka penduduk juga sangat bertanggung jawab terhadap calon pejabat yang memberinya uang.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 10 April 2021: Gawat, Ricky Teror Andin dan Al

Berkat keteladanan para pemimpinnya, rakyat Indonesia juga tidak punya budaya materialistis atau mata duitan.

Rakyat Indonesia tidak rakus atau eksploitatif terhadap siapapun yang meminta bantuan mereka untuk dipilih menjadi pejabat.

Rakyat tidak melihat jumlah banyaknya uang yang diserangkan di waktu fajar. Boleh hanya 100 ribu rupiah, atau bahkan maklum-maklum saja andaikan hanya 50 ribu rupiah. Itu sudah cukup untuk memilih calon pejabat sehingga menjadi pejabat.

Rakyat Indonesia tidak rakus. Rakyat Indonesia sangat pandai bersyukur, dan canggih memanfaatkan uang meskipun hanya 50 ribu rupiah.*** 

Editor: Fauzan Evan

Sumber: CakNun.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x