Tips Hangout dengan Teman Saat Pandemi Covid-19

28 Juli 2020, 09:10 WIB
Pengunjung serta karyawan kafe di Selandia Baru saat hari pertama beraktivitas normal kembali.* /Reuters/Tatsiana Chypsanava//Reuters/Tatsiana Chypsanava

MANTRA SUKABUMI - Pandemi Covid-19 yang mewabah hampir di seluruh negara memaksa masyarakat untuk membatasi seluruh kegiatannya. Pemerintah meminta masyatakat untuk beraktivitas dari rumah.

Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah untuk memaksa masyarakat bekerja dan beraktivitas dari rumah, salah satunya dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun hal tersebut kurang efektif karena tidak ada penindakan terhadapa pelanggaran itu.

Pemerintan kemudian mulai melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai reaksi karena pandemi ini mengahancurkan berbagai aspek, salah satu yang paling terasa adalah aspek ekonomi.

Baca Juga: Jaringan 5G Termurah dari Samsung, Galaxy Note 20 Jagonya, Segera Rilis

Baca Juga: Begini Cara Membedakan Jenis Thermo Gun Untuk Manusia dan Industri

Namun, aktivitas di rumah dalam waktu yang cukup lama menjadikan masyarakat merasa jenuh. Apalagi anak muda yang biasanya hobi nongkrong dengan teman sebayanya.

Saat AKB ini mulai diterapkan, berbagai tempat keramaian seperti mall, pasar tradisional, perkantoran, bahkan rumah makan juga kembali dibuka. Sehingga bagi anak muda AKB ini menjadi ajang untuk kumpul-kumpul sama temannya.

Namun, tahukah kamu resiko yang mengintai jika berkumpul hangout bersama teman? Berkumpul atau makan di kafe mempunyai level risiko 6, dari skala 10-1.

Itu artinya, berkumpul bersama teman-teman di mana saja, cukup berisiko. Alasannya, saat makan orang-orang tidak menggunakan masker.

Baca Juga: Rizky Billar Ngapel, Netizen: Semoga Mereka Berjodoh

Baca Juga: Viral Siswa Belajar Jarak jauh dari Rumah Gunakan HT Hebohkan Netizen

Namun apabila kamu kukuh ingin melakukannya, Dokter Penyakit Menular Matthew Sims mengatakan, duduklah di meja yang tidak dilalui banyak orang. Jadi, sebisa mungkin hindari meja di dekat pintu masuk ataupun kamar mandi.

Misalnya, aturan jarak meja, wajib diukur suhu tubuh ketika masuk, menyediakan desinfektan dan hand sanitizer, serta memperhatikan kebersihan.

Para ahli mengatakan, makan di restoran indoor lebih berisiko ketimbang outdoor. Pasalnya, sirkulasi udara indoor lebih sempit dibanding outdoor. Terlebih orang-orang tidak mengenakan masker saat makan.**

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler