Kamu Perlu Tahu, Ternyata Orang dengan Golongan Darah O dan B Lebih Tahan Covid-19, Ini Alasannya

19 Oktober 2020, 08:38 WIB
Golongan Darah O. /RRI/

 


MANTRA SUKABUMI - Kabar baru dalam dunia kesehatan diketahui bahwa ornag dengan golongan darah O dan B ternyata lebih tahan Covid-19.

Hal itu terlihat dari dua penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah O atau B memiliki risiko lebih rendah terkena virus corona dan tidak mengalami sakit parah ketika mereka terinfeksi Covid-19.

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pasien Covid-19 dengan tipe darah O atau B lebih cepat pulih dari perawatan dibanding dengan pasien tipe darah A atau AB.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Angkat Bicara Terkait Pelengseran Jokowi: Saya Sudah Rakyat Biasa, Pensiunan Tentara

Baca Juga: Setelah Sebut Anies Bodoh, Ferdinand Sebut KAMI Organisasi Terlarang dan Minta Dibubarkan

Sslain itu, pemilik tipe darah O atau B cenderung tidak membutuhkan ventilasi dan tidak mengalami gagal ginjal.

Dua penelitian tersebut diterbitkan jurnal Blood Advances pada 14 Oktober 2020 lalu ternyata menguatkan penelitian sebelumnya mengenai darah tipe O, di mana orang dengan golongan darah O atau B tidak mengalami sakit parah ketika terinfeksi Covid-19.

Para peneliti di Universitas British Columbia, Kanada, mengamati 95 pasien Covid-19 yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver, antara Februari hingga April.

Mereka menemukan bahwa pasien dengan golongan darah O atau B rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih cepat di unit perawatan intensif dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A atau AB.

Sementara pasien dengan golongan darah A atau AB tinggal selama 13,5 hari di ICU. Hanya saja, para peneliti tidak melihat adanya hubungan antara golongan darah dan lama pasien dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Tidak Semua Pekerja Harus Kembalikan Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan, Simak Penjelasannya

Namun, mereka menemukan bahwa hanya 61 persen pasien dengan golongan darah O atau B yang membutuhkan ventilator, dibandingkan dengan 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB.

Sementara itu, pasien dengan tipe A atau AB juga lebih mungkin membutuhkan dialisis, prosedur yang membantu ginjal menyaring racun dari darah.

“Pasien dalam dua golongan darah ini mungkin memiliki peningkatan risiko disfungsi atau kegagalan organ akibat COVID-19 dibandingkan orang dengan golongan darah O atau B,” para penulis penelitian menyimpulkan seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Senin, 19 Oktober 2020.

Sebuah studi lain pada bulan Juni menemukan hubungan serupa: pasien di Italia dan Spanyol dengan golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah dari infeksi virus corona yang parah dibandingkan dengan pasien dengan golongan darah lain.

Studi baru kedua itu menemukan bahwa orang dengan golongan darah O mungkin berisiko lebih rendah terkena virus korona dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

Baca Juga: Wajib Tahu, Pekerja dengan Kriteria Ini yang Harus Kembalikan Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan

Tim tersebut memeriksa hampir setengah juta orang di Belanda yang dites COVID-19 antara akhir Februari hingga akhir Juli. Dari sekitar 4.600 orang yang dites positif dan melaporkan golongan darah mereka, 38,4 persen memiliki darah tipe O.

Itu lebih rendah dari prevalensi tipe O pada populasi 2,2 juta orang Denmark, 41,7 persen, sehingga para peneliti menentukan bahwa orang dengan golongan darah O telah terhindar dari infeksi secara tidak proporsional.

"Golongan darah O secara signifikan dikaitkan dengan penurunan kerentanan," tulis para penulis.

Secara umum, golongan darah Anda bergantung pada ada atau tidaknya protein yang disebut antigen A dan B di permukaan sel darah merah - sifat genetik yang diwarisi dari orangtua. Orang dengan darah O tidak memiliki antigen.**

Editor: Andriana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler