Hati-Hati, 7 Zat dalam Obat Nyamuk Ini Dapat Bahayakan Kesehatan Jika Terhirup dan Terminum

27 Oktober 2020, 20:47 WIB
Ilustrasi gigitan nyamuk. /Pixabay

 

MANTRA SUKABUMI - Kehadiaran nyamuk dirumah memang sangat mengganggu dan menjengkelkan apalagi ketika kita akan tidur.

Berbagai cara dilakukan untuk mengusir naymuk, seperti dengan obat nyamuk semprot, bakar, dan elektrik.

Namun peru anda ketahui, setiap obat nyamuk mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan. Apalagi jika terhirup bahkan terminum.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Lalu apa saja zat berbaya yang terdapat dalam obat nyamuk tersebut? Berikut mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber.

Ini tujuh zat dalam obat nyamuk yang berbahaya bagi kesehatan jika terirup dan terminum

1. Diethyltoluamid (DEET)


Zat aktif ini sudah digunakan selama puluhan tahun untuk mengusir serangga seperti nyamuk, kutu, dan lalat. Umumnya, DEET terdapat pada obat nyamuk semprot dan losion antinyamuk.

Tetapi selama DEET ada, ia telah menimbulkan pertanyaan tentang keamanannya dari warga dan ilmuwan. Beberapa terganggu oleh baunya, sementara yang lain khawatir hal itu dapat mengiritasi kulit.

Banyak yang merasakan sengatan terbakar karena secara tidak sengaja menyemprotkan pengusir serangga ke luka kecil.

Baca Juga: Kabar Gembira, Di Tengah Pandemi Covid-19, BPJS Kesehatanan Berikan Keringanan Pembayaran Iuran

Meskipun Badan Perlindungan Lingkungan menyetujui kembali penggunaan DEET pada tahun 1998 setelah tinjauan keamanan ekstensif, data baru menunjukkan bahwa zat tersebut dapat memengaruhi sel kita dengan cara yang tidak diinginkan.

Sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa DEET dapat mengganggu aktivitas enzim yang penting agar sistem saraf berfungsi dengan baik.

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa DEET memblokir enzim cholinesterase, yang penting untuk mentransmisikan pesan dari otak ke otot pada serangga.

Para peneliti mencatat bahwa DEET juga dapat mempengaruhi sistem saraf mamalia, dan diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini.

Studi yang dilakukan oleh Institute of Development Research di Prancis, dan diterbitkan dalam jurnal BMC Biology, menemukan bahwa bahan kimia yang mengganggu aksi cholinesterase dapat menyebabkan air liur berlebihan dan air mata dalam dosis rendah, diikuti oleh kejang otot dan akhirnya kematian.

Baca Juga: Balas Pernyataan Ngabalin, Rektor Universitas Ibnu Chaldun: Ini Sudah Politik Bumi Hangus

Namun DEET aman digunakan, asalkan konsentrasinya tidak lebih dari 50 persen dan tidak digunakan pada kulit yang terluka.

2. Piretrin

Piretrin merupakan pestisida yang umumnya tidak beracun, namun bahaya kandungan obat nyamuk yang satu ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan jika terhirup dalam jumlah besar.

Zat ini banyak terdapat pada obat nyamuk semprot. Terkadang, piretrin juga dicampurkan dalam cairan untuk fogging

3. Karbamat dan organofosfat

Karbamat dan organofosfat merupakan zat yang berbahaya jika terjadi kontak dengan tubuh.

Jika terhirup atau terminum, jenis pestisida ini dapat dengan cepat diserap melalui kulit, paru-paru, selaput lendir, dan saluran pencernaan.

Baca Juga: Jangan Minder, 6 Manfaat Miliki Kulit Berwarna Hitam Salah Satunya Terhindar dari Kanker Kulit

4. Minyak eucalyptus lemon (PMD).

PMD merupakan bahan alami yang sama efektifnya dengan DEET. Meski demikian, PMD sangat dilarang digunakan pada anak berusia di bawah tiga tahun. PMD biasanya terdapat pada losion antinyamuk.

5. Picaridin (KBR 3023)
Picaridin sama efektifnya dengan DEET, namun memiliki risiko iritasi terhadap kulit namun lebih ringan.

6. Propoxur

Ini merupakan jenis senyawa karbamat yang juga racun kelas menengah. Senyawa ini biasanya ditemukan di dalam antinyamuk semprot dan antinyamuk bakar.

Di Amerika, propoxur hanya diizinkan terbatas untuk perkebunan dan pertanian dengan catatan para pekerjanya harus menggunakan peralatan pelindung. 

Jika terhirup, propoxur dapat menyebabkan kaburnya penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan badan lemah.

Baca Juga: Unjuk Rasa Thailand Perluas Protes Secara Internasional, Minta Jerman untuk Selidiki Raja

Selain itu juga dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, hingga berpengaruh buruk pada kesehatan hati dan sistem reproduksi. 

7. Dichlorovinyl Dimethyl Phospate (DDVP)

DDVP adalah jenis insektisida dari golongan organospospat dan berdaya racun yang sangat tinggi.

DDVP paling sering digunakan di dalam obat nyamuk semprot. Namun menurut Annisa, DDVP sudah tidak dipakai di dalam produk obat nyamuk semprot yang dijual di Indonesia. 

Dampak dari terlalu banyak menghirup zat ini akan menyebabkan rusaknya sistem saraf, kanker, merusak kemampuan reproduksi, menghambat pertumbuhan organ, menghambat produksi ASI, serta mengganggu sistem pernapasan dan kerja jantung.

Baca Juga: Kepolisian Telah Kantongi Fasilitatir Demo Penolakan Omnis Law UU Cipta Kerja

Jika sampai terminum akan menyebabkan mual, muntah, gelisah, keringat berlebih, dan tubuh gemetar. Bahkan, DDVP dapat menyebabkan koma hingga kematian jika seseorang keracunan parah.**

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler