Waspada di Musim Hujan, Cegah Nyamuk DBD dan Malaria Hidup di Sekitar Rumah 

30 Oktober 2020, 06:18 WIB
Ilustrasi nyamuk DBD. * //Pixabay/FotoshopTofs

MANTRA SUKABUMI – Musim Hujan sudah tiba, salah satu dampak yang harus warga waspadai adalah genangan air di sekitar rumah tinggal. Genangan air diskitar rumah memberikan tempat bagi hidupnya nyamuk yang kemudian menjadi penyebab penyakit.

Bermacam penyakit yang disebabkan dari gigitan nyamuk diantaranya Demam Berdarah (DBD), Malaria, Chikungunya, dan sebagainya. Hal yang perlu dilakukan oleh warga masyarakat dalam menghindari pandemi DBD, Malaria dan sejenisnya adalah pencegahan.

Informasi mengenai daur hidup nyamuk merupakan hal penting yang perlu Anda ketahui.

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Meski terkesan sepele, hal ini baik untuk Anda pahami sebagai langkah pencegahan terhadap risiko penularan berbagai jenis penyakit melalui gigitan nyamuk. Dikutip mantrasukabumi.com dari alodokter.com pada 17 Oktober 2020.

Nyamuk adalah salah satu jenis serangga yang bisa menjadi perantara berbagai jenis penyakit, mulai dari demam berdarah (DBD), chikungunya, malaria, kaki gajah, hingga zika. Berbagai jenis virus dan parasit penyebab penyakit tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitannya.

Mengenal Daur Hidup Nyamuk 

Jenis nyamuk ada bermacam-macam dan setiap jenisnya bisa membawa penyakit yang berbeda-beda. Misalnya, penyakit DBD, chikungunya, dan zika ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan malaria dan kaki gajah, ditularkan oleh nyamuk jenis Anopheles.

Meski demikian, kedua jenis nyamuk tersebut memiliki daur hidup yang mirip satu sama lain. Berikut ini adalah daur hidup nyamuk tersebut:

1. Telur

Daur hidup nyamuk diawali dari telur nyamuk yang dikeluarkan oleh nyamuk betina dewasa. Nyamuk betina dewasa bisa bertelur hingga 100 butir sekaligus. Nyamuk ini biasanya senang bertelur di tempat berair, misalnya bak, ban atau ember bekas, atau pot bunga yang airnya jarang diganti.

Baca Juga: Ternyata Lafal La Haula wa Laa Quwwata Illa Billah Termasuk Kalimat Simpanan Surga

Telur nyamuk bisa bertahan hingga sekitar 8 bulan di lingkungan yang kering. Namun, rata-rata telur nyamuk dapat menetas menjadi larva atau jentik nyamuk dalam waktu kurang lebih 24–48 jam. Lamanya waktu telur nyamuk untuk menetas tergantung pada suhu air dan lingkungan tempat nyamuk bertelur.

2. Jentik nyamuk atau larva

Jentik nyamuk tampak mirip seperti ulat-ulat kecil di air. Rata-rata ukuran jentik nyamuk berkisar antara 1–1,5 cm. Jentik nyamuk dapat berenang di air, tetapi sesekali akan berenang ke permukaan air untuk bernapas.

Larva atau jentik nyamuk mendapat asupan makanan dari mikroorganisme atau sisa-sisa makanan yang terdapat di dalam air. Jentik nyamuk bisa berganti kulit sebanyak beberapa kali sebelum berubah menjadi pupa.

3. Pupa

Pupa atau kepompong nyamuk dapat dikenali dari bentuknya yang melengkung. Pupa nyamuk umumnya akan tampak sedikit mirip dengan jentik, tetapi ukuran kepalanya lebih besar dan bulat. Pupa nyamuk biasanya mengapung di permukaan air.

Daur hidup nyamuk ini merupakan fase terakhir yang terjadi di air. Pupa biasanya akan bertahan di dalam air selama kurang lebih 1–4 hari, kemudian berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Baca Juga: Cara Daftar Agar Bantuan BLT BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Cair Sampai Dapat SMS, Cek eform.bri.co.id/bpum

4. Nyamuk dewasa

Setelah menjadi dewasa, nyamuk akan terbang dan meninggalkan air. Nyamuk jantan akan bertahan hidup dengan mengonsumsi nektar bunga, sedangkan nyamuk betina akan mengisap darah manusia dan hewan untuk hidup dan bertelur.

Ketika mengisap darah, nyamuk akan menusuk kulit dan menyuntikkan air liurnya ke aliran darah manusia. Saat kulit tergigit, sistem imunitas tubuh manusia akan bekerja untuk membasmi air liur nyamuk yang dianggap sebagai benda asing.

Itulah sebabnya gigitan nyamuk dapat menimbulkan reaksi berupa kulit gatal, bengkak, dan bentol-bentol. Selain menghasilkan reaksi alergi ringan tersebut, gigitan nyamuk juga dapat menularkan berbagai penyakit akibat masuknya virus atau parasit ke dalam tubuh.

Setelah mengisap darah, nyamuk betina dewasa akan mencari tempat berair untuk bertelur.

Cara Membasmi Nyamuk yang Tepat 

Guna mencegah penularan beragam penyakit yang dapat dibawa oleh nyamuk, penting untuk memutus daur hidup nyamuk dan mencegahnya berkembang biak. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

Baca Juga: Aksi Pelaku Pembakaran Halte Sarinah Terungkap, Najwa Shihab Berhasil Rangkai Buktinya

Fogging

Fogging dilakukan dengan menyemprotkan insektisida guna membunuh nyamuk. Cara ini efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, tetapi tidak efektif untuk membasmi telur dan jentik nyamuk.

Anda bisa meminta dinas kesehatan atau Puskesmas setempat untuk mengadakan fogging, terutama saat mulai memasuki musim penghujan, musim ketika nyamuk mulai berkembang biak.

3M Plus

Langkah pencegahan juga dapat dilakukan dengan menerapkan 3M, yaitu dengan menguras bak dan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas. Langkah ini bertujuan untuk mencegah nyamuk bersarang dan berkembang biak.

Selain 3M, pemerintah juga memperkenalkan program 3M Plus, yaitu upaya pencegahan tambahan guna mencegah penularan penyakit melalui nyamuk. Upaya ini dilakukan dengan cara menaburkan bubuk larvasida (abate) atau memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk guna membunuh jentik di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Selain dengan memutus daur hidup nyamuk melalui beberapa cara di atas, ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gigitan nyamuk, di antaranya:

Baca Juga: 6 Tips Mudah Agar Bisa Beristirahat dari Media Sosial, Yuk Dicoba!

Gunakan obat nyamuk, baik dalam bentuk semprotan atau obat nyamuk bakar.

Oleskan losion dan gel antinyamuk pada kulit, terutama sebelum tidur malam.

Pasang kasa nyamuk di setiap jendela, pintu, dan ventilasi udara agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.

Hindari kebiasaan menggantung pakaian, karena berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Gunakan kelambu di sekitar tempat tidur dan nyalakan AC atau kipas angin agar nyamuk sulit mendekati tubuh Anda.

Daur hidup nyamuk biasanya berlangsung dalam waktu 2 minggu. Sementara itu, usia nyamuk sangatlah singkat, yaitu tidak lebih dari 14 hari. Meski ukurannya kecil dan masa hidupnya singkat, nyamuk merupakan salah satu hewan yang paling mematikan di dunia.

Baca Juga: Jadi Petarung Terbaik UFC, Khabib Nurmagomedov Geser Posisi Jon Jones

Memutus daur hidup nyamuk merupakan langkah penting guna mencegah penularan penyakit yang ditularkan hewan mungil ini. Anda dianjurkan untuk tetap waspada dan konsultasikan ke dokter bila mengalami gejala demam tinggi, muncul bintik merah pada kulit, sakit kepala, dan nyeri sendi.

Gejala tersebut bisa menjadi pertanda demam berdarah, malaria, atau masalah kesehatan lain yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. ** 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Alodokter

Tags

Terkini

Terpopuler