MANTRA SUKABUMI - Waspada, Ternyata terlalu sering kentut dapat menyebabkan penyakit serius dalam tubuh.
Setiap orang normal memang sama dengan kadang-kadang suka kentut, dan itu adalah reaksi normal.
Tetapi waspadalah, jika suatu hari Anda menjadi terlalu sering kentut, karena hal itu bisa menjadi tanda adanya penyakit di dalam tubuh.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Hal Itu bisa disebabkan karena angin atau gas yang ada dalam pencernaan. Karena mungkin terlalu banyak mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung gas berlebih.
Atau bisa saja, Anda sering kentut itu disebabkan oleh beberapa hal berikut:
• Udara yang ditelan saat makan atau merokok, atau juga bisa mengunyah permen karet, itu sering menyebabkan masuknya udara kesusahan sehingga menjadi kentut atau membuang gas.
• Pengaruh pada proses pencernaan, ini adalah proses pencernaan makanan akan menyebabkan lebih banyak makanan mencapai usus, hasil pencernaan ke usus, itu akan menguraikannya, dari proses dekomposisi akan menghasilkan gas.
Baca Juga: Tanggapi Pertanyaan dari Kalangan Militer tentang Ketum Demokrat, Moeldoko Akhirnya Buka Suara
Baca Juga: Kunjungi Makassar, Jusuf Kalla Beri Dukungan Kepada Uskup Agung Gereja Katedral
Baca Juga: Soal Sekolah Tatap Muka Terbatas, Nadiem Makarim Berikan 2 Pilihan bagi Wali Murid
Ini diketahui, umumnya manusia mengalami kentut hingga 10 kali sehari, tetapi jika kentut yang terjadi lebih dari 10 kali sehari atau bahkan lebih dari 20 kali sehari Anda harus berhati-hati.
Sebagaimana dirangkum mantrakukabumi.com dari berbagai sumber, berikut 7 penyakit serius saat Anda sering kentut:
1. Bisa disebabkan oleh gangguan pada lambung, seperti penyakit asam lambung
2. Gangguan pencernaan seperti intoleransi laktosa
3. Peradangan pada usus, seperti pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
4. Dumping Syndrome.
5. Makanan
6. Penyakit Celiac.
Baca Juga: Waspada, ini 7 Bahaya Gunakan Kipas Angin Saat Tidur bagi Tubuh, Salah Satunya Hipertermia
7. Autoimun Pancreatitis
8. Diabetes.
Jika hal itu terjadi berkelanjutan, alangkah lebih baiknya berkonsultasi dengan dokter, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.***