Kapan Pandemi Covid-19 akan Berakhir? WHO dan Aktivis Iklim Global Sepakat Menjawab

- 20 April 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Unsplash/Serj Sakharovskiy



MANTRA SUKABUMI – Pandemi Covid-19 yang sudah mengurung aktivitas manusia di dunia selama satu tahun lebih, dan menjadi momok pembicaraan semua lapisan orang di dunia. Pertanyaan yang paling ditunggu adalah kapan pandemi Covid-19 akan berakhir?

kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam jumpa pers pada Senin, 19 April 2021, bahwa sebenarnya, dunia dapat mengendalikan pandemi Covid-19 global dalam beberapa bulan mendatang, asalkan pendistribusian sumber daya yang diperlukan berjalan secara adil.

"Kita memiliki alat untuk mengendalikan pandemi ini dalam hitungan bulan, jika kita menerapkannya secara konsisten dan adil," kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA pada Selasa, 20 April 2021.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Mengejutkan, Ada Nama Novel Baswedan hingga Abraham Samad sebagai Calon Presiden Potensial 2024

Namun, dia mengatakan keprihatinan yang mendalam, di mana kenyataannya sekarang pandemi Covid-19 menyebar dan menyerang kepada mereka yang berusia 25-59 tahun di seluruh dunia.

Sementara, aktivis perubahan iklim global Greta Thunberg dari Swedia yang turut bergabung sebagai pembicara tamu, ia menyinggung "Nasionalisme Vaksin" dalam diskusi virtual itu.

Ia dengan tegas mengatakan “tidak etis” bahwa negara-negara kaya memprioritaskan warganya yang lebih muda untuk vaksinasi, mendahului kelompok rentan di negara berkembang.

Lebih lanjut Thunberg mengatakan bahwa satu dari empat orang di negara berpenghasilan tinggi sekarang telah divaksinasi COVID-19, berbanding satu atau lebih dari 500 orang di negara miskin yang telah menerima suntikan.

“Nasionalisme vaksin itulah yang menjalankan distribusi vaksin saat ini,” ujarnya.

"Satu-satunya hal yang benar secara moral untuk dilakukan adalah memprioritaskan orang-orang yang paling rentan, apakah mereka hidup di negara berpenghasilan tinggi atau rendah," pungkas Thunberg.

Baca Juga: Pidato Anies Baswedan Dipuji Sekjen PBB, Rocky Gerung: Mau Jadi Capres 2024? Silahkan Debat Lawan Anies

Thunberg juga menggambarkan hubungan langsung antara pandemi dan kerusakan lingkungan yang menurutnya mempermudah virus berbahaya untuk melompat dari populasi hewan ke manusia.

"Ilmu pengetahuan menunjukkan kita akan mengalami lebih sering mengalami pandemi yang menghancurkan, kecuali kita secara drastis mengubah pandangan kita dan cara kita memperlakukan alam ... Kita sedang menciptakan kondisi ideal untuk penyakit menular dari satu hewan ke hewan lain dan ke kita," katanya.

Thunberg mengimbau kaum muda di mana pun untuk mendapatkan vaksinasi jika diberi kesempatan, meskipun mereka adalah kelompok usia yang paling tidak berisiko terhadap Covid-19, karena "solidaritas dengan orang-orang dalam kelompok risiko (tinggi)".

Seorang ahli epidemiologi WHO terkemuka, Maria van Kerkhove, mengatakan pada pengarahan yang sama bahwa lonjakan terbaru infeksi Covid-19 di seluruh dunia termasuk peningkatan di antara kelompok usia yang sebelumnya kurang terpengaruh oleh pandemi.

Baca Juga: Gegara Posting Cuplikan 'Tangkap Joseph Paul Zhang', FB Blokir Akun Ustadz Hilmi, dr Eva: Nah Sama Kita

"Kami melihat peningkatan tingkat penularan di semua kelompok umur," katanya, menambahkan bahwa sekitar 5,2 juta kasus dilaporkan minggu lalu, peningkatan mingguan tertinggi global sejak dimulainya pandemi.

"Kami melihat sedikit perubahan usia di beberapa negara, didorong oleh percampuran sosial," tambahnya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x