Berikut Penyebab Kematian pada Penderita Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 yang Perlu Diketahui

- 28 April 2021, 14:32 WIB
Ilustrasi Diabetes
Ilustrasi Diabetes /Pixabay/tumisu-148124



MANTRA SUKABUMI - Perlu diketahui gejala diabetes meliputi penglihatan kabur, kelelahan, peningkatan rasa lapar dan haus, sering buang air kecil, serta luka yang tidak kunjung sembuh.

Gejala diabetes tipe 1 sering muncul dengan cepat selama beberapa minggu. Untuk diabetes tipe 1, biasanya sering dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja, tetapi bisa juga terjadi pada usia berapa pun.

Sementara untuk tipe 2, gejala berkembang selama beberapa tahun dan dimulai setelah usia 45 tahun atau bisa lebih cepat. Kedua jenis diabetes merupakan kondisi yang berbeda, namun tetap memiliki masalah yang sama, seperti ketidakmampuan untuk memproses gula darah.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Tokoh Papua: KKB Papua Tidak Penting, yang Penting Geledah Bekas Sekretariat Ormas di Petamburan

Berikut penyebab kematian paling umum, baik pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Rabu, 28 April 2021.

- Gula darah terlalu rendah

Pengobatan diabetes yang berlebihan juga bisa menyebabkan masalah. Jika mengonsumsi terlalu banyak insulin dan gula darah turun, maka bisa mengakibatkan kejang, koma, dan kematian.

Gula darah yang terlalu rendah bisa menyebabkan otak kekurangan oksigen dan memicu aritmia jantung.

Kondisi ini menyerang dengan cepat pada orang yang lebih tua karena sistem peringatan yang membuat otak mengetahui bahwa gula darah terlalu rendah menjadi tumpul seiring bertambahnya usia.

- Kerusakan organ seiring waktu

Diabetes dapat menyebabkan kematian dengan kerusakan yang terjadi pada organ dan jaringan di tubuh dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini 28 April 2021, Emas Antam 2 Gram Rp1.879.000

Seorang profesor endokrinologi dan metabolisme di Wake Forest School of Medicine, Donald Mcclain mengatakan jika pembuluh darah di ginjal bisa rusak karena gula darah tinggi.

Komplikasi ini dapat menyebabkan gagal ginjal dan memerlukan cuci darah rutin. Jenis kerusakan organ dan pembuluh darah yang sama saat ini juga dapat menyebabkan kebutaan dan amputasi kaki.

Berbagai kondisi tersebut dapat menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan risiko infeksi, cedera, atau pun penyakit tambahan.

- Peningkatan risiko masalah jantung dan pembuluh darah

Sekitar dua pertiga penderita diabetes benar-benar meninggal karena kondisi kardiovaskular, seperti serangan jantung atau stroke.

Hal ini dikarenakan, diabetes dapat terjadi bersamaan dengan kondisi lain, termasuk obesitas, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.

Tak hanya itu, orang dengan diabetes juga lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer, untuk melindungi kondisi jantung dan otak.

Baca Juga: Jadwal Waktu Buka Puasa Ramadhan Hari ini Rabu 28 April 2021 untuk Kota Surabaya hingga Yogyakarta

Maka penderita diabetes perlu mempertahankan berat badan yang sehat, konsumsi makanan seimbang, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

- Gula darah terlalu tinggi

Jika diabetes dikelola dengan baik, maka penderitanya dapat berumur panjang dan hidup dengan sehat.

Namun, salah satu ancaman terbesar bagi orang dengan kondisi ini adalah kadar glukosa darah yang tidak terkontrol.

Perlu dipahami, kadar glukosa yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian mendadak. Komplikasi ini dikenal juga sebagai ketoasidosis diabetes.

Yakni kondisi di mana tubuh tidak dapat membuat insulin sendiri dan kerapkali dialami oleh penderita diabetes tipe 1.

Baca Juga: Tak Hanya Pahala Kebaikan yang Dilipatgandakan di Bulan Ramadhan, Ternyata Perbuatan Dosa Juga Dilipatgandakan

Namun, hal ini juga sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol yakni kondisi ketika produksi insulin ada tetapi terganggu.

Biasanya, kondisi ini dapat terjadi ketika orang melewatkan dosis insulin, tetapi dapat pula akibat obat-obatan tertentu.

Itulah penyebab kematian paling umum, baik pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, semoga bermanfaat bagi kita semua. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah