Hasil Penelitian Tunjukkan Makanan Pedas dapat Tingkatkan Kesehatan dan Tambah Umur Panjang

- 25 Mei 2020, 05:59 WIB
ILUSTRASI makanan pedas.*
ILUSTRASI makanan pedas.* /Pexels/

MANTRA SUKABUMI - Makanan pedas seringkali menjadi alternatif menu makan yang banyak diminati sebagian besar masyarakat terutama dari kalangan perempuan.

Makanan pedas dianggap dapat membangkitkan selera makan seseorang.

Bahkan beberapa daerah di Indonesia, ada beberapa kota yang identik menu makan yang ditawarkan berasakan rasa pedas yang khas.

Keunikan rasa pedas ini sampai dikenal masyarakat luar dan luas.

Karena itu makanan ciri khas Indonesia pun lebih banyak yang memiliki rasa pedas.

Baca Juga: PSBB saat Idul Fitri 1441 H, Pantai Citepus Sukabumi Diserbu Wisatawan

Dikutip Pikirian-Rakyat.com melalui Lifehack, penelitian telah menunjukkan bahwa makanan pedas dapat meningkatkan kesehatan serta menambah umur panjang.

Makanan pedas memperkuat koneksi antara sel otak. Contoh makanan pedas yaitu paprika merah. Paprika merah mengandung senyawa yang dikenal sebagai apigenin, yang telah terbukti memperkuat koneksi antara sel-sel otak.

Peneliti lain menunjukkan bahwa apigemin, flavonoid, juga dapat menjadi agen yang kuat dalam menjaga fungsi otak utama seperti memori dan pembelajaran.

Selain itu, zat tersebut juga dapat memberikan perlindungan terhadap gangguan seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan beberapa gangguan mental seperti skizofrenia.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Penelitian Sebut Konsumsi Makanan pedas Rupanya Dapat Buat Umur Panjang"

Baca Juga: Pasien Sembuh Virus Corona Terus Alami Peningkatan Menjadi 5.402 orang

Makanan pedas juga sebenarnya dapat membuat Anda memiliki umur panjang

Sebuah penelitian terhadap setengah juta orang Tiongkok, yang dilakukan oleh para peneliti di Harvard, menunjukkan bahwa makanan pedas dapat membantu Anda hidup lebih lama.

Orang yang makan cabai beberapa kali seminggu pada periode tertentu, memiliki risiko kematian lebih rendah, yakni sebesar 14 persen dibanding mereka yang tidak mengonsumsi makanan pedas sama sekali .

Baca Juga: Idul Fitri Beluma Sehari, Pemprov Jatim Perpanjang PSBB Hingga 9 Juni 2020

Hal ini terjadi diperkirakan bahwa suatu senyawa yang ditemukan dalam paprika, memiliki efek menguntungkan pada metabolisme dan secara langsung mengurangi risiko mengembangkan berbagai penyakit, termasuk kanker.

Namun jangan terlalu berlebihan jika memakan makanan pedas terlebih jika makanan tersebut dapat menimbulkan sakit perut.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Berikut Tata Cara Pelaksanaanya

Selain itu, makan makanan pedas ketika perut kosong juga dapat menyebabkan perut yang tidak enak.

Maka dari itu konsumsilah makanan pedas secukupnya dan jangan berlebihan.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x