Lafadz Laa Ilaha Illallah Bisa Menghapus Dosa Terbesar, Gus Baha: Kebenaran yang Absolute

25 Desember 2021, 21:05 WIB
Lafadz La Ilaha Illallah Bisa Menghapus Dosa Terbesar, Gus Baha: Kebenaran yang Absolute./* /Tangkap layar/YouTube Pondok Lirboyo

 

MANTRA SUKABUMI - Dalam salah satu kajian yang diunggah di YouTube Gus Baha menjelaskan keistimewaan lafadz La Ilaha Illallah.

Untuk memperjelas Gus Baha dalam kajiannya itu mengungkapkan sebuah hadist yang berbunyi "Man qala la ilaha illallah dakhala Al Jannah, wa in zana, wa in saraqa".

Yang artinya, barangsiapa yang mengatakan la ilaha illallah maka dia pasti akan masuk surga meski pernah berbuat zina dan mencuri.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

"Kok kayak-kayak Islam itu membolehkan zina karena yang pernah zina pun asal melafadzkan laa ilaaha illallah pasti dakhalal jannah (masuk surga)," kata Gus Baha seperti yang dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Santri Kalong Virtual.

"Justru saya bilang hadist itu menunjukkan satu kaidah ilmiah yang luar biasa yaitu kebenaran yang absolut itu tidak boleh terganggu oleh perilaku sosial," lanjut Gus Baha.

Untuk lebih jelasnya pengasuh pondok pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA itu menyebut bahwa Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang berhak disembah ini adalah kebenaran absolute yang tidak bisa diganggu oleh status sosial.

Oleh sebab itu menurut KH Bahauddin Nursalim atau yang sering di sapa Gus Baha itu baik pezina, pencuri, koruptor, ahli maksiat, atau pelaku perbuatan buruk lainnya, tetap akan mengakui bahwa Allah itu satu.

Baca Juga: Gus Baha Berikan Tips Menyelamatkan Diri dari Dosa yang Besar

"Eksistensi bahwa Allah sebagai tuhan itu eksistensi yang absolute sehingga harus sah meskipun dikatakan orang yang pernah zina," papar Gus Baha.

"Jadi ada saat dimana kita maknani wa in zana ini bukan urusan melegalkan zina atau menganggap biasa zina endak. Tentu zina itu sangat buruk," lanjutnya.

"Tapi ada konteks dimana absolutisme kebenaran itu tidak bersyarat apapun," jelas Gus Baha.

Dalam kajiannya itu juga Gus Baha memberikan contoh lainnya misal seseorang yang kafir puluhan tahun namun di akhir hidupnya ia mengucapkan la ilaha illallah maka sudah tercatat sebagai seorang muslim.

"Pemahaman hadis itu harus komprehensif, harus utuh," kata Gus Baha memperjelas.

"Ini bukan masalah pelegalan zina, atau menganggap zina biasa ndak. Tapi masalah absolutisme kebenaran itu akan diakui oleh siapapun dan pihak manapun dan akan sah dari siapapun," lanjut Gus Baha di akhir video. ***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler