Cak Nun Sebut Kebahagian Itu Tergantung Kepada Apa yang Ada dalam Dirimu

- 31 Desember 2020, 17:20 WIB
Cak Nun Sebut Kebahagian Itu Tergantung Kepada Apa yang Ada dalam Dirimu
Cak Nun Sebut Kebahagian Itu Tergantung Kepada Apa yang Ada dalam Dirimu /Instagram.com @gamelankiaikanjeng

MANTRA SUKABUMI – Dalam sebuah kesempatan, Cak Nun pernah menyampaikan bahwa yang lebih baik dalam kehidupan adalah caramu menyikapi keadaanmu apa adanya.

Hidup ini begitu luas, sehingga kadang-kadang manusia harus punya solusi-solusi pribadi. Sebab setiap harinya nanti manusia akan bergaul sama hatinya sendiri, sama siang malamnya sendiri, karena orang hidup akhirnya sendiri.

Kebahagian itu tergantung kepada apa yang ada dalam dirimu, kebahagian itu urusan kamu mengelola hatimu dan fikiranmu karena kita makhluk rohani. Cak Nun mengungkapkan bahwa yang membuat dirimu stres yaitu, ‘kamu itu sebenarnya manis, tapi kamu kepinginnya asin’.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Lama Tak Muncul ke Publik, SBY Tiba-tiba Ucapkan Kata Penting Penuh Harapan

Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari vidio yang diunggah di kanal YouTube KAUM SOFIA, tanggal 28 Desember 2020.

Cak Nun mengatakan, ini harus diingat-ingat agar tidak terlalu menderita kedepannya. Tidak ada yang jelek dihadapan Allah.

Puncak tujuan adalah kamu lulus ujian kamu bertahan, kamu istiqamah, lamu tetap khusnuzhan, kamu tetap beriman.

Seperti membayangkan keberhasilan yang dicapai oleh orang lain, jangan kagum-kagum amat, juga jangan terlalu dibesar-besarkan.

Baca Juga: Faizal Assegaf: Silahkan Seluruh Pakar Hukum Gugat Presiden Jokowi, Ada Apa?

Jadi begini, ada sesuatu yang bisa dicapai oleh orang yang tidak tuli, tapi jangan lupa ada juga sesuatu yang hanya bisa dicapai oleh orang tuli dan yang orang tidak tuli tidak bisa mencapainya.

Orang buta itu punya kemerdekaan lebih luas dari pada orang tidak buta. Misalnya, orang, kalau tidak bisa melihat, ia sudah tidak peduli istrinya cantik atau tidak, tapi orang yang bisa melihat, malah ruwet.

Tidak ada yang lebih baik dalam kehidupan, yang lebih baik adalah caramu menyikapi keadanmu apa adanya. Dari situ kamu mencari kebijaksanaan, dan mencari kegembiraan, sampai kebahagiaan.

Semua yang dibicarakan tersebut, standarnya orang normal maka disebut disable. Standar adalah kita sendiri ini bagaimana, kalau dirimu ruhani berarti hidup di dunia ini cuman lewat sebentar.

Baca Juga: Beredar Isu Deklarasikan Front Persatuan Islam, Ruhut Sitompul: Jangan Coba-coba Lawan Pemerintah

Manusia utamanya makhluk rohani, kalau primernya rohani sebanarnya tidak ada masalah dengan jasad karena rohani bersifat abadi. Kalau sekunder atau primernya terbalik pasti manajemennya berbeda.

Dikedokteran sendiri kan ada anggapan bahwa, kegembiraan dan optimisme pasien itu yang lebih tinggi menyembuhkan daripada obatnya.

Jadi ada faktor-faktor psikologis yang juga sangat ikut membantu seseorang menyembuhkan dirinya, yang rumah sakit lakukan adalah mengobati.

Sedangakan menyembuhkan bukan milik manusia, tapi  milik Allah. berarti kalau kesembuhan milik Allah, berarti ada urusan serius sama Allah.

Baca Juga: Setelah FPI Dibubarkan, Rocky Gerung Sarankan Habib Rizieq Bikin Yayasan Bukan Ormas

Berarti lebih luas dari sekedar obat, operasi, dari sekedar diagnosis fisik dan jasad, artinya ada beberapa hal yang harus diolah benar secara rohaniah. Semantara jasad ini cuman cashing.

Cak Nuna berkata, “Lapar labih baik daripada kenyang, yang tidak baik adalah kelaparan dan kekenyangan. Karena kalau lapar itu anda membangun kekuatan dan daya tahan, kalau kenyang anda tergantung pada makanan karena makanan itu dari luar”, pungkasnya.***

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah