Jauhi Perilaku Berikut, jika Anda Tidak Ingin Mati dalam Keadaan Su'ul Khatimah

- 25 Februari 2021, 21:11 WIB
Adab bercanda menurut Rasulullah.
Adab bercanda menurut Rasulullah. /PEXELS./PEXELS/Mentatdgt

 

MANTRA SUKABUMI - Allah SWT menjelaskan di dalam Alquran, seorang muslim harus berpegang teguh terhadap keislaman-Nya hingga ajal menjemputnya, menepati ke imanan-Nya dengan sebenarnya iman, agar mereka kembali kepada Allah dalam keridhaan-Nya, yaitu mati husnul khatimah.

Na'udzubillah, jika kita sebagai muslim mati dalam keadaan su’ul khatimah, yaitu mati yang tidak di ridhai oleh Allah SWT, dengan kata lain matinya seorang muslim tanpa iman dan islam, semoga kita dijauhkan dari hal tersebut di atas, dan semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita semua ke jalan yang diridhai-nya.

Dalam banyak ayat melalui para Nabi dan Rasul-Nya Allah SWT mengingatkan di dalam alquran, agar manusia beriman kepada Allah dengan sebenarnya iman, dan masuk ke dalam agama yang di ridhai oleh Allah, yaitu agama islam.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Hati-hati, Pengidap Diabetes Harus Jaga Kadar Gula Sebelum Divaksin

Al-Qur’an, berpesan atas tiap-tiap orang mukmin, agar teguh beragama islam hingga akhir hayat, pesan tersebut diawali dengan perintah takwa semaksimal mungkin kepada Allah SWT. Hal ini ditegaskan dengan firman-nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam” (QS. Ali Imran [3]: 102).

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kitab Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad, Nashaihu Ad-Diniyah, Haramain, halaman 7, beliau menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan sebab su'ul khatimah:

(واعلم) اَنَّه ُكَثِيْرًا مَا يُخْتَمُ بِالسُّوْءِ لِلَّذِيْنَ يَتَهَاوَنُوْنَ بِالصَّلَاةِ الْمَفْرُوْضَةِ وَالزَّكَاةِ الْوَاجِبَةِ وَالَّذِيْنَ يَتَتَبَّعُوْنَ عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالَّذِيْنَ يَنْقُصُوْنَ الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ وَالَّذِيْنَ يَخْدَعُوْنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَغْشَوْنَهُمْ وَيَلْبَسُوْنَ عَلَيْهِمْ فِيْ اُمُوْرِ الدِّيْنِ وَالدُنْيَا وَالَّذِيْنَ يُكَذِّبُوْنَ اَوْلِيَاءَ اللهِ وَيَنْكِرُوْنَ عَلَيْهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ وَالَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ اَحْوَالَ الْاَوْلِيَاءِ وَمَقَامَاتِهِمْ مِنْ غَيْرِ صِدْقٍ وَاَشْبَهَ ذَلِكَ مِنَ الْاُمُوْرِ الشَّنِيْعَةِ

Baca Juga: Walau Masih Pandemi Covid-19, Gaji ke-13 dan THR PNS serta TNI Polri Tetap Cair Sekitar Bulan April atau Mei

Artinya: “Ketahuilah bahwa kebanyakan tanda tanda dari su’ul khatimah adalah bagi orang-orang yang:
- meremehkan shalat fardhu dan kewajiban zakat

- mencari-cari aib muslimin yang lain

- mengurangi takaran dan timbangan

- orang-orang yang menipu muslim dan menutupi atas mereka dalam masalah agama dan dunia

- menganggap bohong atas kekasih-kekasih Allah dan mengingkarinya

- mengaku dirinya berada pada derajat kewalian (kekasih Allah) tanpa adanya pembenaran, dan sebagainya".

Pertama, meremehkan kewajiban shalat dan zakat. Sebagaimana firman Allah:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (٤) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (٥)

Artinya: “Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,” (QS. Al-Ma’un[107]: 4-5).

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ (٦)الَّذِينَ لا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ (٧)

“Katakanlah bahwa ‘Aku (Nabi Muhammad) hanyalah seorang manusia seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha-Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan celaka besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat,” (QS Fushilat[41]: 6-7).

Baca Juga: Sudah Daftar BLT PKH Rp3 Juta tapi Tidak Kunjung Cair, Ternyata ini Penyebabnya

Kedua, suka mencari-cari aib muslimin. Firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (١٢)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha-Penerima tobat lagi Maha-Penyayang,” (QS. Al-Hujarat[49]: 12).

Ketiga, mengurangi takaran dan timbangan. Firman Allah SWT:

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (١) الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (٢) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (٣)

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi,” (QS. Al-Muthaffifin [83]: 1-3).

Keempat, menipu Muslim dan menutupi atas mereka dalam masalah agama dan dunia. Sebagaiamana firman Allah SWT:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا (١٨)

Artinya: “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam Keadaan tercela dan terusir,” (QS. Al-Isra[17]: 18).

Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terus Bertambah hingga Kini Sebanyak 4.081 Pasien

Kelima, menganggap bohong pada kekasih-kekasih Allah dan mengingkarinya. Sebagaiamana firman Allah SWT:

إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا (٥٧) وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا (٥٨)

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat. Maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata,” (QS. Al-Isra[17]: 18).***

Editor: Robi Maulana

Sumber: kitab Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah