9 Adab Hutang Piutang dalam Islam, Salah Satunya Jangan Menunda Membayar

- 16 Maret 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi: hutang.
Ilustrasi: hutang. /pixabay.com/janeb13

Baca Juga: Mahasiswa Duduki Kantor DPP Demokrat, Andi Arief: Hanya Salah Paham Saja Sudah Bisa Diselesaikan

4. Jangan merasa tenang kalo masih punya hutang. “Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena disana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah, Shohih)⁣

5. Jangan pernah menunda-nunda membayar hutang. “Menunda-nunda (bayar hutang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah ke-Zholiman..”⁣(HR. Bukhari dan Muslim)⁣

6. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar hutang. “Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang..” (HR Bukhari dan Abu Daud)⁣

7. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran hutang. “Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi hutang..” (HR. Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)⁣

Baca Juga: Jokowi Tolak 3 Periode, Rocky Gerung: Itu Ucapan Publik, tapi Batin Kekuasaan Selalu Inginkan Sebaliknya

8. Jangan pernah meremehkan hutang walaupun sedikit. “Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan..”⁣ (HR. Ahmad, at-Tirmidzi)⁣

9. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang menghutangi. “Sesungguhnya, apabila seseorang berhutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari..” (HR. Bukhari dan Muslim)⁣

Dengan demikian, berutang memang diperbolehkan, namun menghindarinya adalah lebih baik. Setiap rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Hanya tinggal bagaimana kita menjemput rezeki tersebut, terutama dengan cara yang halal. Jangan mudah tergiur dengan kemewahan sesaat, perbanyaklah berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan rezeki yang halal lagi berkah.***

Halaman:

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah