Ini Kisah Siti Aisyah Saat Rasulullah SAW Terkena Sihir, Hadir Dua Malaikat MenolongNya

- 25 Maret 2021, 13:00 WIB
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW.
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW. /pixabay

MANTRA SUKABUMI - Siti Aisyah RA bercerita saat Rasulullah terkena sihir, dan datangnya dua malaikat yang hadir menolong Rasulullah, dan memberitahukan bahwa Rasulullah telah disihir.

Rasulullah di sihir oleh seorang Yahudi bernama Labid bin Al-A’sham, dengan rontokan rambut Rasulullah, dan datanglah dua malaikat menolong Rasulullah, beliau ceritakan hal tersebut pada siti Aisyah RA.

Dalam kisah tersebut saat Rasulullah terkena sihir, dan datangnya dua malaikat, berkaitan dengan turunnya dua surah yaitu, surah Al-Falaq dan surah An-Naas, kisah Siti Aisyah ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Muslim.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Proyek Hambalang Dilanjutkan Pemerintah, Andi Arief: Gugurlah Vonis Andi Mallarangeng

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, bahwa Rasulullah pada suatu hari di sihir oleh seorang Yahudi, kemudian dua malaikat hadir untuk menolong dan mengabarkan bahwa Rasulullah telah di sihir oleh-Nya.

Berikut ini adalah kutipan hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Siti Aisyah radhiallahu’anha, mari kita simak hadits-Nya.

Dari Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata

سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ حَتَّى كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا فَعَلَهُ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ ذَاتَ لَيْلَةٍ

وَهُوَ عِنْدِي لَكِنَّهُ دَعَا وَدَعَا ثُمَّ قَالَ يَا عَائِشَةُ أَشَعَرْتِ أَنَّ اللَّهَ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ مَا وَجَعُ الرَّجُلِ فَقَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ

قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ قَالَ فِي أَيِّ شَيْءٍ قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعِ نَخْلَةٍ ذَكَرٍ قَالَ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ فَأَتَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَجَاءَ

فَقَالَ يَا عَائِشَةُ كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ أَوْ كَأَنَّ رُءُوسَ نَخْلِهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا اسْتَخْرَجْتَهُ قَالَ قَدْ عَافَانِي اللَّهُ فَكَرِهْتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ فِيهِ شَرًّا فَأَمَرَ بِهَا فَدُفِنَتْ

Artinya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir oleh seseorang dari bani Zuraiq yang bernama Labid bin Al-A’sham, hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalllam dibuat membayangkan seolah-olah beliau melakukan sesuatu padahal beliau tidak berbuat apa-apa.

Baca Juga: Sepeda Non Lipat Masuk MRT Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan 6 Syarat

Sampai pada suatu hari atau pada suatu malam ketika beliau berada di sisiku, tetapi beliau terus berdoa dan berdoa. Kemudian beliau bersabda:

“Wahai Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah memberikan jawaban kepadaku tentang apa yang aku tanyakan kepada-Nya tentang sihir?

Ada dua orang yang mendatangiku, satu di antaranya duduk di dekat kepalaku dan yang satunya lagi berada di dekat kakiku.”

Lalu salah seorang di antara keduanya berkata kepada temannya, “Sakit apa orang ini?” “Terkena sihir”, sahut temannya. “Siapa yang telah menyihirnya?”, tanya temannya lagi.

Temannya menjawab, “Labid bin Al-A’sham.” Ditanya lagi, “Dalam bentuk apa sihir itu?” Dia menjawab, “Pada sisir dan rontokan rambut ketika disisir, dan kulit mayang kurma jantan.”

“Lalu, di mana semuanya itu berada?”, tanya temannya. Dia menjawab, “Di sumur Dzarwan.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau.

Lalu, beliau datang dan berkata, “Wahai Aisyah, seakan-akan airnya berwarna merah seperti perasan daun pacar, dan seakan-akan kulit mayang kurmanya seperti kepala setan.”

Lalu kutanyakan, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau meminta dikeluarkan?” Beliau menjawab, “Allah telah menyembuhkanku, sehingga aku tidak ingin memberi pengaruh buruk kepada umat manusia dalam hal itu. Kemudian beliau memerintahkan untuk menimbunnya, maka semuanya pun ditimbun dengan segera.” (HR. Bukhari, no. 5763 dan Muslim, no. 2189)

Baca Juga: Kabar Gembira, Dana KLJ 2021 Segera Cair, Netizen: Alhamdulillah

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa, Al-Qadhi ‘Iyadh berkata, Sihir itu termasuk penyakit. Nabi Muhammad SAW sah-sah saja menderita sakit sebagaimana beliau terkena penyakit lainnya.

Itu tidak ada yang mengingkari, hal itu bukanlah cela pada kenabian beliau. Adapun keadaan beliau yang membayangkan melakukan sesuatu padahal beliau tidaklah melakukannya, ini tidaklah menjadi aib dalam hal kemaksuman beliau, yang dinyatakan dalam dalil bahkan ijmak.

Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan dalam Zaad Al-Ma’ad (4:113-114), Pasal: Tentang petunjuk Nabi Muhammad SAW untuk mengobati sihir ketika beliau disihir oleh seorang Yahudi.

Sebagian kalangan mengingkari perihal Nabi Muhammad SAW pernah disihir, sebagian mereka menyatakan bahwa tidak pantas hal itu terjadi pada Nabi Muhammad SAW.

Mereka menyangka bahwa itu suatu kekurangan dan aib, padahal sejatinya itu bukan kekurangan dan aib karena Nabi Muhammad SAW bisa saja tertimpa sakit.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Anggap Sikap Habib Rizieq CS saat Sidang Harus Diproses: Diduga Kuat Masuk Tindak Pidana

Baca Juga: Santai, 6 Zodiak ini Dikenal Tidak Pernah Pilih-pilih Pasangan

Sihir ini sama halnya dengan penyakit yang datang, sihir yang terkena itu sama halnya dengan racun, tak ada bedanya.

Ada hadits dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir sampai dibayangkan padanya istrinya itu datang. Padahal kenyataannya tidak demikian. Ini bukan sihir biasa. ***

 

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah