Lailatul Qadar Dapat Ditentukan dari Awal Ramadhan, Sangat Mudah untuk Diamalkan

- 13 April 2021, 14:59 WIB
ILUSTRASI: Doa Malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
ILUSTRASI: Doa Malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. /PIXABAY/mohamed_hassan

MANTRA SUKABUMI - Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mendapatkan Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan, terlebih 10 hari yang terakhir.

Lailatul Qadar bisa saja terjadi pada 10 hari yang pertama, yaitu dari tanggal 1-10 Ramadhan, atau 10 hari yang kedua, yaitu dari tanggal 11-20 Ramadhan.

Namun kebanyakan riwayat menjelaskan bahwa Lailatul Qadar itu sering terjadi pada 10 yang terakhir, yaitu dari tanggal 21-30 Ramadhan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Arie Untung Ngustad Jelasin Riba, Ustadz Ahong: Kiai Kita Juga Kadang Ada yang Gak Make Bank

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, kaitannya dengan rumus praktis temukan Lailatul Qadar, dengan mudah dan praktis untuk diamalkan, selama bulan suci Ramadan.

Menurut keterangan dari berbagai kitab seperti Fathul Qarib, Hasyiah Al-Bajury, Fathul Muin dan 'Ianatut Thalibin, Imam Syafii Rahimahullah menyatakan bahwa:

Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh akhir Ramadhan, lebih-lebih pada malam ganjilnya, dan yang paling diharapkan adalah pada malam 21, atau 23 Ramadhan.

Imam Abu Hamid Al-Ghazali (450 H- 505 H) dan Imam Abul Hasan as Syadzili. Bahkan beliau menyatakan semenjak baligh selalu mendapatkan Lailatul Qadar dengan rumus ini.

Menurut Imam Al-Ghazali dan juga ulama lainnya, sebagaimana disebut dalam I’anatut Thalibin juz 2, halaman. 257, bahwa cara untuk mengetahui Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan:

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa 1 Ramadhan Hari Selasa 13 April 2021 Wilayah Sukabumi, Ada Palabuhanratu, Cicurug dan Cisaat

قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة

1. Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29

2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21

3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27

4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25

5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23 Syekh Abul Hasan As-Syadzili berkata: “Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut."

Kaidah ini sesuai dengan keterangan dalam Hasyiah al-Jamal, halaman. 480:

كما اختاره الغزالي وغيره وقالوا إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو يوم الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين.

Berbeda dari keterangan dalam I'anatut Thalibin dalam halaman 258, kitab Hasyiah al-Bajury dalam juz pertama halaman 304, mencantumkan kaidah lain:

Baca Juga: Tetap Sehat saat Puasa, Detox Sel Tubuh dengan Menu Sahur dan Buka di Minggu Pertama

وإناجميعا إن نصم يوم جمعة # ففى تاسع العشرين خذ ليلة القدر وإن كان يوم السبت أول صومنا#فحادي وعشرين إعتمده بلاعذر وإن هلّ يوم الصوم فى أحد # ففى سابع العشرين مارمت فاستقر وإن هلّ بالإثنين فاعلم بأنّه # يوافيك نيل الوصل فى تاسع العشرى ويوم الثلاثاإن بدا الشهرفاعتمد # على خامس العشرين تحظ بها القدر وفى الأربعاء إن هلّ يامن يرومها # فدونك فاطلب وصلها سابع العشي ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد # توافيك بعد العشر فى ليلة الوتر

Jika awal puasanya hari Jumat maka pada malam ke-29, jika Sabtu maka pada malam ke-21, jika Ahad maka pada malam ke-27, jika Senin maka pada malam ke-29, jika Selasa maka pada malam ke-25, jika Rabu maka pada malam ke-27, jika Kamis maka pada sepuluh akhir malam-malam ganjil).

Jika kita mengikuti kaidah ini, malam Lailatul Qadar pada 1442 Hijriah atau 2021 Masehi ini bisa berbeda-beda, tergantung keterangan dari kitab mana yang hendak kita jadikan rujukan.

Rumus ini teruji dari kebiasaan para ulama yang telah menemui Lailatul Qadar. Demikianlah ijtihad Imam Al-Ghazali dan disetujui oleh banyak ulama sebagaimana termaktub dalam kitab-kitab fiqih.

Baca Juga: KPK Gagal Geledah Kantor PT Jhonlin Baratama, Refly Harun: KPK Sudah Tak Bernyali

 Baca Juga: 7 Tipe Pria yang Dapat Luluhkan Hati Wanita, Salah Satunya Jadi Pendengar yang Baik

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan dalam sabdanya:

تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان

Artinya, "Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. ” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah radliyallahu ‘anha)

Dalam shahihain disebutkan, dari Aisyah radliyallahu 'anha:

أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ الله

Artinya, “Bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, sehingga Allah mewafatkan beliau.”

Beberapa shahabat Nabi pernah bermimpi bahwa Lailatul Qadar tiba di tujuh hari terakhir. Maka Rasulullah bersabda:

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Artinya, “Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir”. (muttafaqun ‘alaihi).***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah