Baca Juga: Semakin Panas, 160 Pesawat Jet Israel Jatuhkan 450 Rudal Gempur Terowongan Gaza Palestina
Akhirnya sampai sekarang menjadi masalah agama, selain juga menjadi masalah politik zaman perpecahan pada tahun 1964-1966. Sebetulnya sejak dulu sudah masalah agama. Keyakinan orang Yahudi, Palestina itu bumi yang dijanjikan Allah milik mereka. Atas nama kitab suci, mereka mati-matian mempertahankan Israel yang sekarang ini,” ulas Gus Baha.
Sementara, Masyarakat Palestina secara sejarah lebih dikenal dengan kelompok Kana’an. Sedangkan kelompok Kanaan ini dikenal sebagai orang yang sudah lebih dahulu menduduki Palestina.
“Masalahnya, apakah bangsa Kanaan sudah ada sebelum bangsa Yahudi, atau bangsa Yahudi datang terlebih dahulu sebelum kelompok Kana’an?
Makanya, sampai kiamat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak bisa mendamaikan yang di Palestina dan Israel, karena itu sudah sama-sama keyakinan kitab suci.
Orang Yahudi yang hidup di Irlandia, Inggris dan Amerika itu orang kaya-kaya, tapi lebih senang hidup di bumi suci karena itu keyakinan agama, padahal tidak pernah damai,” ungkapnya.
Gus Baha pun mengungkapkan bahwa PBB pernah menawarkan agar Palestina menjadi kota bersama, kota Internasional. Namun tidak ada artinya, jika masing masing tidak memiliki Yerusalem.
Orang Islam (di Palestina), kata dia mempunyai keyakinan Baitul Maqdis di Yerusalem. “Apa artinya merdeka tanpa Yerusalem.”
“Seharusnya selain Yerusalem kalau mau di caplok-caplok tidak apa-apa, misalnya jalur Gaza. Tapi, yang jadi masalah kan Yerusalem.