Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 177 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahnya

- 7 September 2021, 17:57 WIB
Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 177 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahnya
Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 177 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahnya /Pexels.com/Alena Darmel

MANTRA SUKABUMI - Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa ayat 177 surat Al-Baqarah ini turun berkenaan dengan sebuah pertanyaan seorang laki laki tentang albir (kebajikan).

Setelah turun ayat ini kemudian Rasulullah saw memanggil kembali laki laki itu dan membacakan ayat tersebut.

Ayat 177 Surat Al-Baqarah ini turun sebelum diwajibkannya salat fardu. Pada waktu itu, bagi seseorang yang sudah bersyahadatain kemudian meninggal dalam keadaan beriman, maka harapannya dia mendapatkan kebaikan.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Namun orang Yahudi beranggapan bahwa kebajikan itu jika salat menghadap ke Barat, sedang orang Nasrani menghadap ke Timur.

Semasa Rasulullah saw masih berada di Makkah, beliau dan pengikutnya salat sekaligus menghadap ke Ka‟bah di dalam Masjidil Haram dan Baitul Maqdis di Yerusalem dengan mengambil  posisi salat di sebelah Selatan Ka‟bah, sehingga dalam waktu bersamaan juga menghadap ke Yerusalem di sebalah Utara.

Tetapi setelah Rasulullah saw. berhijrah ke Madinah cara tersebut tidak bisa dilakukan lagi terkait dengan posisi Makkah Selatan sedangkan Yerusalem Utara dari Madinah. Maka Nabi dan para pengikutnya salat menghadap ke Utara ke arah Yerusalem. Berkiblat ke Yerusalem sejalan dengan penegasan Allah swt. dalam al-Qur‟an dan Sunnah yang mengandung makna pengakuan akan kesucian kota itu dan keabsahan agama serta para nabi yang pernah berada di sana.

Namun Nabi saw juga menyadari Makkah dengan Ka‟bahnya sangat dekat di hati bangsa Arab dari pada Yerusalem. Sebab itulah Rasulullah saw. memohon kepada Allah untuk mengganti arah kiblat salat dari Yerusalem ke Makkah.

Berikut makna yang terkandung dalam Surat Al-Istri lengkap tulisan arab dan latin serta terkemahnya.

لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al-Qashash Ayat 79-82, Kisah Qarun yang Sombong karena Harta

Laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb, wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika humul-muttaqụn

Terjemahnya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Ayat 177 surat Al-Baqarah ini menyatakan amalan baik tidaklah terbatas pada shalat menghadap ke timur atau barat saja, namun amalan kebaikan adalah beriman kepada Allah, hari kiamat, para malaikat, kitab-kitab Allah, dan semua rasul tanpa membeda-bedakan; memberikan harta yang dicintai kepada para kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang kehabisan bekal, orang yang meminta pertolongan, dan budak yang ingin menebus dirinya dari perbudakan; mendirikan shalat pada waktunya; membayar zakat kepada yang berhak menerimanya; menepati janji; serta bersabar dalam menghadapi kemiskinan, penyakit, dan kecamuk peperangan.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: tafsir web


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah