"Misalnya Rukhin pernah mencium, atau Mustofa pernah pacaran, saya tidak pernah membayangkan Mustofa pacaran, yang mau siapa misalkan. Tapi bayangkan Mustofa pernah pacaran membonceng perempuan, jangan bayangkan zina itu terlalu seram," beber Gus Baha.
"Terus sekarang Mustofa jadi Kyai, Rukhin jadi Kyai, sekarang bayangkan nanti akan tau benarnya Rasulullah SAW," sambung Gus Baha.
Gus Baha melanjutkan Rukhin pernah maksiat, pernah pacaran, pernah membonceng perempuan yang bukan mahram, begitu juga Mustofa cerita tentang maksiatnya.
Menurut Gus Baha, jika semua kyai pernah cerita memiliki masa lalu yang pernah maksiat, pasti pikiran orang akan baraneka ragam yang bisa berbahaya.
"Ternyata maksiat itu biasa, sebab kyai saja pernah. Jangan-jangan nanti malah jadi gerakan maksiat yang masif, itulah benarnya sabda Rasulullah," jelas Gus Baha.
"Anda bercerita pernah maksiat itu jujur, tapi Anda akan membuat gerakan maksiat menjadi hal yang biasa, karena setiap orang akan menganggap maksiat itu hal biasa, sebab kyai saja pernah maksiat,"
"Makanya kalau kamu habis maksiat langsung saja istigfar kepada Allah, karena jika jujur malah repot," pungkas Gus Baha.***