Melihat apa yang dilakukan Iman Syafi'i dirumahnya ketika malam, putri Imam Ahmad pun menceritakan hal tersebut pada ayahnya:
“Tadi malam saya mengintip Muhammad bin Idris (Imam Syafi’i), dia pekerjaannya melek dan tidur. Ketika melek sambil memegang kepala, lalu tidur, terus bangun lagi sambil memegang kepala, lalu tidur lagi, lalu begitu terus sampai subuh. Kenapa ayah menghormatinya?".
Mendengar cerita tersebut, Imam Ahmad pun langsung menemui Imam Syafi’i untuk menanyakan perihal cerita dari putrinya tersebut.
“Iya benar, tadi malam saya berpikir 63 masalah. Makanya, saya memegang kepala terus. Baru 43 masalah yang terjawab, sisanya belum ketemu jawabannya," kata Imam Syafi’i.
Ini adalah satu contoh pentingnya melek malam. Saya sendiri sering melek malam dan jarang sholat sunnah.
"Ini kisah nyata. Saya kan termasuk orang alim. Saya percaya Imam Syafi’i dalam fatwa fikih, Imam Abul Qasim Junaid dalam fatwa tasawuf, Imam Ghazali dalam fatwa hujjah," ungkap Gus Baha.***