Gus Baha menjelaskan, meski menurut madzhab Imam Syafii dianggap cukup, namun akan sulit diidentifikasi.
"Agama jangan kamu takwil. Ada aliran santri gondrong, katanya itu kalau dibasuh semuanya, kan tambah jos karena rambutnya lebat, mana ada agama dia alogikan seperti itu," kata Gus Baha.
Baca Juga: Agar Lebih Dekat dengan Allah SWT, Lakukan Amalan Sederhana Ini Kata Gus Baha
Ketua Lajnah Mushaf UII Yogyakarta itu kemudian menjelaskan wudhu secara fiqih, salah satunya dalam hal membasuh rambut.
"Rambut yang sah dibasuh itu, yang masih dalam kisaran kepala. Jadi saya ini kan habis digundul, kalau begini semuanya sah untuk dibasuh," beber Gus Baha.
"Karena semua rambut saya posisi di kepala. Tapi jika rambutmu terlalu gondrong, panjang yang sampai siku, lalu yang kamu usap cuma ujungnya, itu gak sah," sambungnya.
Hal itu lantaran sudah keluar dari area kepala. Padahal Allah SWT dalam Al Quran telah berfirman "usaplah kepalamu".
"Itu namanya bukan kepala, tapi namanya ujung rambut. Jadi kalau ada orang memukul, namanya mukul rambut," kata Gus Baha.
Menurut Gus Baha, yang dimaksud dengan mengusap kepala itu seperti memukul kepala. Karena itulah, ulama mengatakan boleh membasuk sebagian, namun masih dalam kisaran kepala.
Karena itulah, Gus Baha berpesan untuk berwudhu secara sempurna agar tidak menyulitkan Nabi kelak di akhirat dan mudah dikenali.