MANTRA SUKABUMI - Bulan Ramadhan selain dikenal sebagai bulan puasa juga disebut sebagai bulan zakat.
Pasalnya pada bulan Ramadhan ada kewajiban zakat yang harus dilakukan oleh umat Islam yakni zakat fitrah.
Selain zakat fitrah, pada bulan Ramadhan juga umat Islam banyak yang mengeluarkan zakat mal dari usaha dagang maupun bisnis.
Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 43 tentang Perintah Shalat dan Zakat
Lantas berapa besatan zakat dagang atau bisnis yang harus dikeluarkan oleh umat Islam? Salah satu dai kondang Ustadz Abdul Somad menjawab permasalahan tersebut.
Seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Goto Islam pada Senin, 11 April 2022, berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang zakat dagang atau bisnis.
"Begini cara menghitung zakatnya, jurusnya 3 kurang 2, modal yang diputar di tambah untung ditambah piutang kurang rugi kurang hutang," ujar Ustadz Abdul Somad.
"Saya ulangi sekali lagi, modal yang diputar selama setahun mau jualan kain, mau jualan baju, mau jual sepatu pokoknya untuk urusan zakat dagang begini cara ngitungnya modal yang diputar setahun tambah tambah untung tambah piutang kurang hutang kurang rugi," sambungnya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, jika penghasilannya selama setahun itu mencapai 85 gram emas maka wajib dikeluarkan zakatnya.
"Misalnya 1 gram Rp500.000, 85 gram maka kali 500000 sama dengan 42 juta 500 ribu, kalau penghasilan setahun di atas 42 juta 500 ribu sudah kena zakat, tapi kalau di bawah itu berarti anda belum kena zakat," terang Ustadz Abdul Somad.
Selain itu, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan zakat tersebut lebih baik dikeluarkan dimana orang tersebut mencari nafkah.
"Tapi di kampung halaman saya ada orang, ada tetangga, keluarga, ada kawan, ada sahabat maka dibagi prosentase, berapa persen di sana berapa persen di tempat dia cari nafkah," jelas Ustadz Abdul Somad.
Lebih lanjut, Ustadz Abdul Somad membeberkan jika zakat dapat diefektifkan seperti pada zaman Umar bin Abdul Aziz maka tidak ada yang miskin.
"Siap yang sanggup jalan kaki dari Son'a Yaman ke Darul Baido, insya Allah tak ada faqir miskin, padahal jabatannya hanya 2 tahun setengah tak sampai 3 tahun," kisah Ustadz Abdul Somad.
"Dari Son'a Yaman ke Darul Baido Maroko melewati berapa negara itu, kita hitung sekarang sama-sama Yaman, Saudi Arabia, Suriah, Lebanon, Palestina, Yordania, Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, 11 negara," pungkas Ustadz Abdul Somad.***