Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 61 Tentang Mubahalah, Lengkap Bacaan Arab dan Terjemah

- 17 Agustus 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi Pembahasan Isi Kandungan SUrat Ali Imran Ayat 61 Lengkap dengan Bacaan Arab dan Terjemah
Ilustrasi Pembahasan Isi Kandungan SUrat Ali Imran Ayat 61 Lengkap dengan Bacaan Arab dan Terjemah /Pexels/Thirdman

Di antara mereka terdapat Aqib dan as-Sayid. Kemudian Allah menurunkan ayat ini, lalu mereka berkata, “Beri tangguhlah kami tiga hari.” Lalu mereka pergi kepada Bani Quraizhah, Bani Nadhir dan Bani Qainuqa dari kalangan orang-orang Yahudi.

Baca Juga: Terjemah dan Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 12-13 Jelaskan Hikmah Terjadinya Perang Badar

Kemudian mereka memberi isyarat untuk berdamai dan tidak mengadakan mubahalah dengan Nabi. Kemudian mereka berkata, “Dia adalah nabi yang telah diberitakan kedatangannya di dalam kitab Taurat.”

Lalu mereka mengadakan perdamaian dengan Nabi saw dengan perjanjian membayar 1.000 potong pakaian pada bulan Safar dan 1.000 potong lagi disertai sejumlah uang pada bulan Rajab. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw telah mengajukan Ali, Fatimah dan kedua putra mereka (Hasan dan Husain) selain diri beliau sendiri, untuk bermubahalah dan Nabi pun keluar bersama-sama mereka seraya bersabda, “Apabila saya berdoa hendaklah kamu membaca, Amin”.

Ibnu Asakir meriwayatkan sebuah hadits dari Ja'far dari ayahnya, bahwa setelah ayat ini turun, Nabi membawa Abu Bakar bersama-sama anak-anaknya, Umar dan anak-anaknya dan Usman bersama anak-anaknya.

Dapat dipahami dari ayat-ayat ini bahwa Nabi Muhammad, telah memerintahkan untuk mengundang orang-orang yang menentang hakikat kejadian Nabi Isa AS

dari kalangan orang-orang Ahli Kitab untuk berkumpul baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak, dan juga Nabi mengumpulkan orang mukmin baik laki-laki, perempuan atau anak-anak. Mereka pun mengajak bermubahalah kepada Allah swt agar Dia melaknat orang-orang yang sengaja berdusta.

Ajakan Nabi saw untuk ber-mubahalah itu menunjukkan adanya keyakinan yang penuh terhadap kebenaran apa yang beliau katakan, sebaliknya keengganan orang-orang Nasrani dan Yahudi yang diajak untuk ber-mubahalah menunjukkan alasan dan kepalsuan kepercayaan mereka.***

Halaman:

Editor: Riska Haryani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah