Selain bacaan-bacaan, formula hikmah yang kedua adalah puasa, yakni tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan hubungan seksual suami-istri dari sesaat sebelum matahari terbit hingga matahai terbenam.
Baca Juga: Indonesia Incar Peningkatan Investasi AS, USTR Berikan Status Perdagangan Istimewa
Adapun jumlah bilangan doa, zikir, mantera dan hari-hari puasa itu berkisar pada angka-angka ganjil atau angka-angka yang menunjukkan simbol-simbol alam, misalnya arah mata angin, jumlah hari, dan simbol- simbol angka dalam huruf yang dipakai nama orang (naktu).
Cara lain yang memanipulasi kekuatan Tuhan yang ada di balik benda-benda alam adalah Hosiat. Ini bersumber dari keyakinan bahwa benda apapun yang diciptakan Tuhan itu mengandung kekuatan (kekhususan), baik secara fisik maupun non-fisik.
Hosiat secara fisik adalah kandungan benda alam yang digunakan untuk kebutuhan manusia dengan cara-cara biasa, seperti golok yang mempunyai hosiat tajam, cabe dengan pedasnya, dan sebagainya.
Sedangkan hosiat non-fisik adalah kekuatan Tuhan yang luar biasa yang ada pada benda setelah terlebih dahulu "diisi" dengan formula-formula magi, seperti doa, zikir, mantera dan puasa.
Efeknya, benda yang pada awalnya hanya mempunyai hosiat fisik saja dapat berubah menjadi benda yang mempunyai hosiat yang lebih tinggi, misalnya golok yang mampu membelah batu, air yang mampu menyembuhkan dan sebagainya.
Inilah yang berfungsi sebagai jimat yang biasanya dikeluarkan oleh kiai kepada pemintanya (seperti jawara).
Baca Juga: Walau Sudah Lulus Seleksi CPNS oleh BKN, Tapi Bisa Otomatis Gugur Jika Terbukti Terlibat Ini
Satu contoh elmu hikmah yang populer adalah kekebalan atau kekuatan tubuh dari serangan senjata tajam atau senjata api dan serangan-serangan lainnya. Hikmah ini disebut Jaga Jiwa.